REPUBLIKA.CO.ID, PONTIANAK -- Tidak semua film kartun ditujukan buat anak-anak. Karena itu, orang tua perlu mewaspadai tayangan animasi yang ditayangkan di sejumlah televisi di Indonesia.
"Karena tidak semua film kartun itu buat anak-anak, namun ada film-film kartun untuk orang dewasa," kata Ketua Komisi Penyiaran Indonesia Daerah Provinsi Kalbar Faisal Riza di Pontianak, Jumat (23/5).
Ia menambahkan, untuk itu KPID terus mengedukasi masyarakat agar memahami tayangan yang layak ditonton bagi usia remaja atau anak-anak.
"Publik bisa menyaring, karena kalau dari aspek pelanggaran, misalnya satu tayangan katakanlah tayangan itu sebetulnya tidak hanya hiburan saja, karena dia tidak melanggar, tidak ada cacian, makian," kata dia.
Namun, lanjut dia, bisa saja muatannya tidak mendidik yang tidak dapat KPID tegur. "Karena itu kita lakukan imbauan, ini lho tayangan-tayangan yang tidak sehat ditonton, terutama bagi anak-anak dan remaja," paparnya.
Terkait hal itu, di satu sisi KPID memberikan hukuman dan penghargaan kepada lembaga penyiaran, namun di sisi lain juga mengedukasi publik.
Ia menambahkan, saat ini problem utama penyiaran di Kalbar adalah kesehatan bisnis. Sedangkan dari sisi SDM Kalbar mampu bersaing dengan provinsi lainnya sebab kaya akan karakter lokal yang layak ditampilkan.
"Yang paling utama bagaimana membangun karakter budaya, kami belum melihat itu. Lembaga penyiaran berupaya menemukan konten yang berkarakter lokal dan disukai oleh publik, dengan istilah-istilah lokal saya kira laku kalau dijual," tandas Faisal.