REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Peningkatan aktivitas militer NATO di dekat wilayah perbatasan Rusia membuat Moskow gerah. Kepala angkatan bersenjata Rusia, Jenderal Gerasimov, Jumat (23/5) mengatakan bahwa mereka tidak akan tinggal diam dan siap melakukan langkah-langkah antisipasi terkait hal itu.
Sejak Rusia menganeksasi Krimea, NATO telah melakukan sejumlah tindakan untuk memastikan keamanan sekutu di Eropa Timur. Sejumlah kapal dan pesawat dikirim ke wilayah tersebut, sementara latihan militer bersama juga ditingkatkan.
"NATO telah mengumpulkan pasukannya di sejumlah negara Baltik, Polandia, dan Rumania. Mereka juga meningkatkan kehadiran militer di perairan Mideterania dan Laut Hitam," kata kepala angkatan bersenjata Rusia, Jenderal Gerasimov, dalam konferensi pertahanan di Moskow.
"Intensitas dan kesiapan perang dari tentara NATO telah meningkat di dekat perbatasan Rusia. Dalam situasi seperti ini..kami harus mengambil-langkah balasan."
Krisis di Ukraina--yang akan menggelar pemilihan umum presiden pada Ahad--telah memicu ketegangan antara Rusia dengan negara-negara Barat ke level yang tertinggi sejak Perang Dingin berakhir.
Pada bulan lalu, NATO membatalkan semua kerja sama praktis dengan Rusia sebagai bentuk protes atas aneksasi Krimea. Namun, meski ketegangan terkait krisis Ukraina terus meningkat, Sekretaris Jenderal NATO Aders Fogh Rasmussen mengatakan pada awal bulan ini bahwa aliansi militer yang dipimpinnya tidak akan menempatkan pasukan berkekuatan besar di Eropa timur.