Jumat 23 May 2014 23:32 WIB

Dewan Keamanan PBB Masukkan Boko Haram ke Daftar Hitam

Rep: c66/ Red: Bilal Ramadhan
Kecam aksi Boko Haram
Foto: VOA
Kecam aksi Boko Haram

REPUBLIKA.CO.ID, PBB-- Dewan Keamanan PBB telah memasukan Boko Haram dalam daftar hitam mereka pada Kamis (22/5). Hal ini menyusul permintaan dari Pemerintah Nigeria pada PBB untuk memberi sanksi pada Boko Haram atas penculikan lebih dari 200 siswi pada bulan lalu serta serangkaian tindakan terorisme lainnya.

Boko Haram ditempatkan dalam daftar hitam kelompok teroris yang sama dengan Al-Qaeda oleh Dewan Keamanan PBB, Kamis (22/5). Kelompok ini ditempatkan dalam daftar sanksi PBB nomor 1267. Keputusan ini diambil setelah adanya kesepakatan dari 15 anggota komite dewan Kemanan PBB.

Pemasukan Boko Haram ke dalam daftar hitam PBB, kelompok itu harus bersiap menghadapi sanksi berupa embargo senjata dan pembekuan aset. Tidak hanya itu, PBB akan membantu untuk menutup jalur pendanaan yang membuat Boko Haram dapat memperoleh senjata-senjata.

"Ini adalah langkah penting dalam mendukung Nigeria menghentikan aksi kekejaman Boko Haram," ujar Samantha Power, Duta Besar Amerika Serikat (AS) untuk PBB seperti yang dilansir dari deutch welle news pada Kamis (22/5).

PBB juga akan menindak tegas siapapun yang mencoba untuk memberi bantuan pada kelompok Boko Haram. Selain itu, Komite Sanksi Al-Qaeda di PBB menduga kuat jika anggota Boko Haram dilatih oleh kelompok yang sudah lebih dulu dimasukan dalam daftar hitam oleh PBB ini.

"Kami akan memberi sanksi bagi siapapun yang membantu baik secara meteri atau fisik," ujar Gary Quind, ketua Komite Sanksi Al-Qaeda sekaligus Duta Besar Australia untuk PBB seperti yang dilansir dari ABC news pada Kamis (22/5).

Kelompok Boko Haram diduga kuat telah dilatih oleh Al-Qaida di Maghrib Islam. Selain itu, Al-Qaida diduga selama ini juga memberikan dukungan material terhadap kelompok Boko Haram. Hal ini juga dituliskan dalam draft pengajuan Boko Haram di daftar hitam PBB. Beberapa anggota Boko Haram juga pernah bergabung dengan Al-Qaeda dalam melakukan serangan di Mali pada 2012 dan 2013.

"Boko Haram telah memperoleh pengetahuan tentang pembangunan alat peledak dari Al-Qaida," ujar salah satu diplomat di dewan keamanan mengutip dari ringkasan draft pengajuan tersebut.

Setelah bersama melakukan penyerangan di Mali, Boko Haram kembali ke Nigeria dengan keahlian teroris yang telah didapatkan. Dalam ringkasan draft itu juga dituliskan Hingga saat ini, Boko Haram diduga terus mempertahankan hubungan baik mereka dengan Al-Qaida.

Boko Haram telah menculik lebih dari 200 siswi di asrama sekolah di Chibok, sebuah desa di negara bagian Borno, Nigeria pada 14 April lalu. Selain itu, pada awal bulan ini, delapan gadis juga telah diculik dari desa lain di wilayah Borno. Pemerintah Nigeria mengirimkan surat permintaan pada PBB, yang mana di dalamnya mereka mengatakan kegiatan teroris Boko Haram harus segera diberantas terutama di wilayah timur laut Nigeria.

Selain penculikan lebih dari 200 siswi yang menimbulkan kemarahan internasional, Pemerintah Nigeria juga mengatakan jika Boko Haram mulai melakukan sejumlah serangan sejak pertengahan 2012. Dalam surat yang diajukan pada PBB, Pemerintah Nigeria menuliskan jika serengan bom di Markas PBB di Nigeria pada 2011 diduga kuat juga dilakukan Boko Haram.

Boko Haram juga menjadi ancaman keamanan terbesar bagi produsen minyak utama di Afrika. Hal ini sangat dikhawatirkan Pemerintah Nigeria terutama setelah adanya pengeboman di Kota Jos, wilayah yang memproduksi minyak terbesar di Afrika. Pengeboman di Kota Jos diduga kuat oleh pihak berwenang Nigeria dilakukan oleh kelompok militan ini.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement