REPUBLIKA.CO.ID, BANGKOK -- Mantan Perdana Menteri Thailand, Yingluck Shinawatra, telah ditahan oleh junta militer yang merebut kekuasaan melalui kudeta. Demikian kata satu sumber partainya, Partai Puea Thai, Sabtu.
"Hal ini dikonfirmasi bahwa dia telah ditahan oleh militer sejak dia melaporkan kepada junta kemarin," kata sumber yang hadir ketika Yingluck menjawab panggilan untuk melapor ke militer pada Jumat.
"Kami tidak yakin keberadaannya karena militer menyita ponsel pribadi dan ponsel pembantunya," kata sumber yang pernah bertugas di pemerintahan Yingluck saat itu.
Yingluck telah dipecat dari pemerintahann berdasarkan putusan pengadilan yang kontroversial pada awal bulan ini karena mengatur pengambilalihan jabatan militer seperti diumumkan Kamis oleh Panglima Militer Jenderal Prayut Chan-O-Cha.
Dia adalah di antara 155 tokoh dari kedua pihak Thailand yang terlibat perpecahan sengit politik dan mengatakan telah memanggil mereka, juga termasuk penerusnya, yang sekarang digulingkan yakni perdana menteri sementara Niwattumrong Boonsongpaisan.
Kebanyakan dari mereka telah dipanggil tampak para anggota Partai Puea Thai atau para pendukung yang menonjol. Mereka juga dilarang meninggalkan negara itu. Langkah yang para pengulas katakan bertujuan untuk mencegah pembentukan pemerintah di pengasingan.