REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY -- Pakar penyakit satwa liar dari Universitas Griffith, Hamish McCallum mengatakan, penyakit Calicivirus pada kelinci mulai diperkenalkan di Australia tahun 1990 untuk mengontrol populasi kelinci dan melindungi kehidupan satwa liar.
"Di sejumlah kawasan metode penyebaran penyakit ini sangat efektif, bahkan di daerah kering dan semi-kering, populasi kelinci berkurang sampai 90%,” kata McCallum, baru-baru ini.
Kelinci di Australia membangun gejala terserang penyakit yang sangat cepat setelah terinfeksi Calicivirus, hanya sekitar 3 hari. Tidak semua kelinci yang terinfeksi langsung tewas namun kebanyakan kelinci itu tewas dalam waktu empat hari dan virus itu semakin nyata.
Namun penyakit ini memicu dampak yang luar biasa pada industri daging kelinci. Para peternak kelinci harus memilih antara melakukan vaksinasi yang mahal atau melindungi kelinci mereka atau berisiko terpapar wabah penyakit tersebut.