Sabtu 24 May 2014 23:39 WIB

Pasukan Prancis Terlibat Bentrok dengan Gerilyawan Seleka

Red: Didi Purwadi
Warga Afrika Tengah menggelar aksi dukungan kepada Presiden Francois Bozize yang digulingkan gerilyawan Seleka. (file)
Foto: EPA/Serge Dibert
Warga Afrika Tengah menggelar aksi dukungan kepada Presiden Francois Bozize yang digulingkan gerilyawan Seleka. (file)

REPUBLIKA.CO.ID, BAMBARI -- Pasukan perdamaian Prancis di Republik Afrika Tengah menggunakan helikopter tempur dan mortir Sabtu memerangi gerilyawan Seleka di kota Bambari, timur laut ibu kota Bangui, kata seorang saksi mata Reuters.

Bentrokan senjata itu adalah terbaru antara para petempur dari gerilyawan Seleka yang sebagian besar Muslim dan pasukan perdamaian itu. Bentrokan tersebut dapat memperdalam antagonisme di utara negara itu terhadap pasukan Prancis.

Setidaknya lima orang cedera. Empat dari mereka adalah petempur Seleka yang menolak melucuti senjata mereka oleh pasukan Prancis yang dikerahkan di negara itu sebagai bagian dari operasi pemeliharaan perdamaian Sangaris.

Tentara itu menggunakan granat-granat untuk berusaha membubarkan para warga sipil yang memegang pisau memblokir satu jembatan, tetapi kemudian ditembak menggunakan senapan otomatis dan granat berpelontar roket. Mereka membawa setidaknya dua helikopter tempur dan menembakkan mortir.