REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Queen Park Rangers (QPR) menjadi tim terakhir dari Divisi Championship yang bakal promosi ke Liga Primer Inggris. QPR menjadi tim ketiga usai Leicester City dan Burnley yang telah lebih dulu memastikan satu tempat di kancah Liga Primer Inggris musim depan.
Kepastian ini didapatkan QPR usai mengalahkan Derby County 1-0 dalam laga final babak play off Divisi Championship, Sabtu (24/5) waktu setempat. Dalam laga yang digelar di Stadion Wembley itu, tim besutan Harry Redknapp itu mampu unggul lewat gol semata wayang, Bobby Zamora pada menit terakhir waktu normal.
QPR pun memastikan kembali ke Liga Primer Inggris setelah sebelumnya terdegradasi pada musim 2012/2013. Ini menjadi promosi kelima yang pernah diraih tim asal London tersebut. Sebelumnya, tim berjuluk the Hoops itu kembali ke kompetisi tertinggi di sepak bola Inggris pada 1968, 1973, 1983, dan 2011.
"Saya tidak tahu, bagaimana kami melakukannya. Tapi, penyelesaian yang luar biasa dari tim ini dan saya tidak bisa lebih senang lagi dari saat ini. Tapi, saya juga berbohong, jika saya menyebut, kami seharusnya bisa menang mudah. Beruntung, kami bisa bertahan di situasi sulit ini dan bisa promosi," kata pelatih QPR, Harry Redknapp seperti dikutip Daily Mail, Ahad (25/5).
Mantan pelatih Tottenham Hotspur itu merujuk pada permainan yang ditunjukkan anak asuhnya dalam laga tersebut. Dalam laga itu, QPR memang tidak menunjukkan permainan terbaiknya.
Bahkan, tendangan Zamora, yang akhirnya berbuah gol tersebut, merupakan satu-satunya catatan shot on goal yang mampu ditorehkan oleh penggawa the Hoops. Tidak hanya itu, QPR juga harus bermain dengan 10 orang usai Garry O'Neill diusir wasit pada menit ke-60.
Bahkan, pemain veteran QPR, Joey Barton mengungkapkan simpatinya terhadap Derby County. Menurut mantan gelandang Newcastle United itu, tim besutan Steve McClaren tersebut sebenarnya layak keluar sebagai pemenang. Namun, kesalahan yang dibuat Richard Keogh mampu dimanfaatkan secara maksimal oleh Zamora. Derby pun harus kembali merasakan berlaga di divisi Championship.
"Pada awal laga, kami tahu kami bisa melakukannya dan kembali ke Liga Primer Inggris. Saya turut berduka untuk Derby, mereka bermain dengan sangat fantastis dan sebenarnya mereka layak menjadi pemenang di laga tersebut," ungkap Barton seperti dilansir BBC.
Memang, Derby seharuanya melangkah ke Liga Primer Inggris. Karena, klub itu menguasai jalannya pertandingan dengan catatan penguasaan bola sebanyak 68 persen dan mampu menciptakan 15 kali upaya shot on target.
"Ini adalah kekalahan terkejam yang pernah saya rasakan. Kami begitu sering menguasai bola dan terus menekan mereka. Tapi, QPR juga bermain cukup apik dan terus menggalkan peluang kami. Sayangnya, mereka mampu memanfaatkan satu-satunya peluang yang mereka dapat," tutur pelatih Derby County, Steve McClaren, seperti dikutip BBC.
QPR pun mengikuti jejak Leicester City, yang telah lebih dulu memastikan langkah ke Liga Primer Inggris, awal April silam. Leicester City sukses mengakhiri Divisi Championship sebagai pemuncak klasemen akhir dengan raihan 102 poin dari 46 laga.
Ini menjadi kali pertama the Foxes kembali ke strata tertinggi sepak bola Inggris dalam 10 tahun terakhir. Sementara Burnley layak menemani Leicester yang finish di peringkat kedua dengan raihan 93 poin dari 46 laga.
Sedangkan, Derby County, Wigan Athletic, dan Brighton and Hove Albion harus menaham mimpi mereka berlaga di Liga Primer Inggris usai kalah di babak play off.