REPUBLIKA.CO.ID, bOGOR -- Sebanyak 1.200 anak mengikuti gerakan menulis Al Quran. "Kegiatan menulis Al Quran kali ini merupakan kegiatan lanjutan dari gerakan "Bogor Menulis Al Quran" yang kita selenggarakan tahun lalu di Kebun Raya Bogor," ujar Yus Khaerunnas selaku Ketua Panitia, Ahad (25/5).
Yus mengatakan, kegiatan menulis Alquran tersebut dirancang untuk memotivasi para generasi muda dan bertujuan untuk menumbuhkan kecintaan generasi mudah terhadap Al Quran. Selain itu, keprihatinan dari hasil data MUI Pusat yang menyatakan bahwa 65 persen warga Indonesia khususnya remaja buta membaca dan menulis Al quran.
Dari keprihatinan tersebut mengundang banyak orang yang menggagas berbagai metode salah satunya "Iqro bil qolam", menulis Al Quran dengan metode "follow the line". "Dengan menulis Al quran menjadi terapi bagi generasi muda yang berpengaruh pada kejiwaan seseorang seperti lebih sabar, fokus, kosisten, ikhlas dan tawakal," ujar Yus.
Menurut Yus, kegiatan "Bogor Menulis Al Quran" juga diselenggarakan atas keprihatinan banyaknya generasi muda yang terlibat tindak kejahatan seperti tawuran, seks bebas, dan narkoba. "Kegiatan ini kami lakukan sebagai salah satu upaya mencegah kenakalan remaja saat ini," ujar Yus.
Selain gerakan "Menulis Al Quran" juga dilakukan peluncuran pencanangan Kampung Quran.Yakni sebuah program dimana anak-anak diajak kembali membiasakan membaca Alquran di Mesjid setiap Magrib dan Isya. Yus mengatakan, Kampung Quran telah dibentuk sejak setahun lalu di wilayah Bogor.
Terdapat delapan titik kampung quran yang telah berjalan yakni di Kecamatan Bogor Barat, Bogor Timur, Tanah Sareal, Bogor Selatan, Ciampea, Cibanteng dan Pondok Pesantren Tarbiyatun Nisaa, Kemang. Dikatakanya, kegiatan Menulis Alquran kali ini diikuti oleh 1.200 peserta yang merupakan pelajar dari berbagai jenjang pendidikan, mulai dari TK, SD, SMP hingga SMA baik umum maupun dari pondok pesantren di Bogor.
Yus berharap agar gerakan ini menjadi motivasi warga Bogor khususnya untuk membangun masyarakat yang lebih Islami dan cinta kepada Al Quran sebagai petunjuk hidup. "Kita berharap kedepannya ini menjadi program pemersatu umat, di galakkan oleh semua kalangan, dan menjadi momen kebangkitan umat Islam khususnya di wilayah Bogor agar kedepannya bisa terwujud masyarakat berperadaban Alquran," katanya.
Yus menambahkan, pihaknya juga sedang berupaya memasukan menulis Alquran bisa masuk dalam kurikulum pendidikan seperti Muatan Lokal. Sehingga lebih mendekatkan anak-anak pada pendidikan agama.