REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hingga April 2014, PT Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo) membukukan pendapatan underwriting untuk kinerja nonkredit usaha rakyat (non-KUR) sebesar Rp 234 miliar. Nilai itu merupakan 30,7 persen dari anggaran perusahaan sepanjang 2014, yaitu Rp 762,2 miliar.
Direktur Utama Askrindo Antonius Chandra S Napitupulu mengatakan, hasil investasi untuk non-KUR tercatat mencapai Rp 46,4 miliar atau setara 33,7 persen dari total anggaran perusahaan. "Laba sebelum pajak untuk non-KUR sebesar Rp 72,6 miliar atau 30,2 persen dari anggaran perusahaan sebesar Rp 240,7 miliar," kata Antonius, Senin (26/5).
Untuk pencapaian kinerja KUR hingga April 2014, tercatat pendapatan underwriting telah mencapai Rp 313,8 miliar. Atau setara dengan 31 persen dari anggaran perusahaan sebesar Rp 1,01 triliun.
Realisasi hasil investasi tercapai sebesar Rp 80 miliar atau setara dengan 40,8 persen dari anggaran perusahaan, yaitu Rp 205,8 miliar. Sedangkan, laba sebelum pajak dari hasil KUR mencapai Rp 191,6 miliar dari target Rp 529,9 miliar.
Secara keseluruhan, Askrindo telah membukukan laba sebelum pajak sebesar Rp 770,6 miliar. Nilai ini sudah mencapai target yang ditentukan pada Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP). Laba sepanjang 2014 tercatat meningkat 120 persen dari target laba pada 2013.