REPUBLIKA.CO.ID, BALAI KOTA --Menanggapi tudingan PT Jakarta Monorail (JM), wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, menyebut PT JM telah melakukan politisasi terhadap proyek monorail.
Sebelumnya PT JM menuding pria yang kerap disapa Ahok itu telah melakukan politisasi sehingga perjanjian kerjasama urung dilaksanakan.
''PT JM hebat sudah iklan di mana-mana. Artinya apa, mereka sudah main politik. Mau main politik buat nekan saya,'' kata Ahok di Balaikota, Senin (26/5).
Ahok membantah tudingan PT JM yang menyebut Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah menghalangi proyek monorail. Bahkan, Ahok mengklaim Pemprov DKI berusaha menghidupkan proyek transportasi massal yang mati suri sejak zaman Fauzi Bowo tersebut.
Ahok pun meragukan kesiapan PT JM yang enggan menyediakan bank garansi sebesar lima persen. Ia juga menilai PT JM tidak transparan kepada publik mengenai pemasukan proyek monorail.
''Pernah tidak mereka menyebutkan di iklan kalau pemasukan mereka 80 persen dari properti? Tidak pernah,'' ujar Ahok.
Selain itu, yang membuat alotnya proses penandatanganan proyek monorail adalah soal permintaan PT JM yang meminta disediakan lahan 200 ribu meter persegi di tengah kota yang mengambil jalur hijau guna penyewaan properti di atas Depo monorail.
Hal itu yang diakui Ahok, sulit mengingat keterbatasan lahan di Jakarta terutama untuk jalur hijau. Ahok mengatakan, jika PT JM tetap bersikukuh mempertahankan proyek tersebut, Ahok mengajak melakukan public hearing dengan PT JM.
''Makanya kalau rapat deputi sama dia, kita tantang dia deh dengan publik hearing," ujar Ahok.