REPUBLIKA.CO.ID, BANJARMASIN -- Polresta Banjarmasin, Kalimantan Selatan, berhasil mengamankan sembilan orang yang diduga preman yang sering melakukan pemalakan di Kuburan Muslimin di Jalan Malkon Temon, Banjarmasin.
Kasat Reskrim Polresta Banjarmasin Kompol Afner Juwono, Senin mengatakan, salah satu dari sembilan preman tersebut adalah seorang perempuan berinisial Mr (19).
Mereka diamankan karena laporan warga terkait pemalakan di wilayah kuburan muslimin di jalan Malkon Temon atau belakang Mesjid Jami atau di daerah makam Pangeran Antasari.
Ke-sembilan terduga preman itu, berinisial Rd (20), Mh (19), Aj (21), MA (25), Ml (27), Mr (19), Sd (30), M (40), dan Kr (30). Mereka terjaring dan diamankan saat razia preman jajarannya di wilayah pekuburan muslimin tersebut.
Pihaknya melakukan razia preman di wilayah itu, ungkapnya, karena banyaknya laporan masyarakat dan peziarah makam yang sering kena palak preman. "Makanya kuburan muslimin di sana, termasuk makam Pejuang Kalsel Pangeran Antasari mulai sunyi penziarahnya, karena masyarakat takut berziara lantaran banyak preman," tutur Afner.
Pihaknya pun bertindak cepat untuk mengamankan wilayah tersebut, dan ingin mengembalikan keadaanya menjadi aman dan nyaman bagi peziarah.
Sementara itu, semua terduga preman mengaku tidak pernah melakukan pemalakan di wilayah pekuburan muslimin tersebut, mereka mengaku bekerja di daerah tersebut.
Sebagian mengaku penggali kubur, pembersih rumput, penjual batu kuburan, dan buruh Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) yang ada di wilayah itu.