REPUBLIKA.CO.ID, Ilmuwan mengatakan bagian dari otak yang merespon wajah dan seks pada paedofil secara abnormal menjadi aktif saat mereka melihat wajah anak-anak. Temuan baru ini bisa menjadi cara baru untuk mendiagnosa paedofil.
Peneliti seksual Jorge Ponseti dari Christian-Albrechts University of Kiel, Jerman dan rekannya memindai otak 56 laki-laki. Sebanyak 11 orang merupakan paedofil heteroseksual, 13 paedofil homoseksual, 18 nonpaedofil heteroseksual dan 14 nonpaedofil homoseksual. Otak dipindai menggunakan functional magnetic resonance imaging (fMRI).
Saat proses itu, mereka secara singkat ditunjukkan foto perempuan dewasa, pria dewasa, anak laki-laki dan perempuan. Pada pria yang tertarik pada orang dewasa, foto orang dewasa mengaktifkan beberapa daerah di otak dengan signifikan.
Daerah tersebut misalnya oksipital, korteks prefrontal ventrolateral, putamen dan kaudatus nukleus. Daerah itu berfungsi membantu manusia merespon wajah dan perilaku seksual. Pada pelaku paedofil daerah di otak tersebut lebih aktif saat mereka ditunjukkan foto anak-anak.
"Penelitian lebih lanjut tetap diperlukan. Bisa saja daerah di otak itu menjadi aktif karena mereka selalu terekspos pada wajah anak-anak, misalnya karena mereka adalah guru atau seseorang yang bekerja bersama anak-anak," ujar Ponseti, seperti dilansir Live Science, pekan lalu.