REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Narendra Modi meraih suara mayoritas pemilu yang belum lama ini dan menjadikan dia sebagai PM India . Pada Senin (26/5) ia dilantik dan diambil sumpah sebagai kepala pemerintahan yang baru, seperti yang dilansir BBC , Senin (26/5).
“Saya akan bekerja tanpa rasa taukt, tanpa diliputi rasa kebencian dan akan menegakkan keadilan seperti yang diamanatkan konstitusi,” kata Nerendra Modi, setelah diambil sumpah.
Narendra Modi merupakan pimpinan Partai Nasionalis Hindu Bharatiya Janata (BJP). Kabinet yang ia bentuk juga telah disumpah termasuk Arun Jaitley, sekutu dekat Modi yang ditunjuk sebagai menteri keuangan. Arus Jaitley merupakan salah seorang politikus perempuan paling senior di BJP. Sedangkan, Sushma Swaraj menduduki posisi menteri luar negeri.
Dalam pelantikan tersebut hadir pula Perdana Menteri Pakistan Nawaz Sharif. “Ini adalah peluang untuk berbicara. Kedua pemerintahan memiliki mandat yang kuat dan ini semua bisa membantu membuka babak baru hubungan kita,” ujar Perdana Menteri Pakistan.
Pada Selasa (27/5) waktu setempat, PM Modi dan PM Sharif akan melakukan pertemuan bilateral. Perdana Menteri Sharif mengatakan, pembicaraan bilateral pada Selasa (27/5) waktu setempat merupakan kesempatan antara dua negara tersebut untuk memulai lembar baru hubungan kedua negara.
Tercatat dalam sejarah, dalam 60 tahun terakhir ini India dan Pakistan merupakan negara yang sama-sama meliki senjata nuklir. Bahkan, kedua negara ini telah terlibat perang sebanyak tiga kali. Narendra Modi merupakan pimpinan BJP yang dikenal mengkampanyekan kebijakan keras terhadap Pakistan.