REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING - Kepolisian Cina di Provinsi Xinjiang menyita 1,8 ton bahan peledak dan menahan lima orang, demikian pemerintah setempat menyatakan Selasa menyusul serangkaian serangan mematikan di wilayah tersebut.
Sepanjang pekan ini, Cina berjanji akan terus memburu kelompok di provinsi Xinjiang yang dituduh bertanggung jawab atas serangan yang menewaskan puluhan warga sipil.
Pada pekan lalu, lima terduga membunuh 39 orang dan melukai lebih dari 90 lainnya dalam serangan bom bunuh diri di sebuah pasar kota Urumqi. Beijing dan Washington menyebut serangan tersebut sebagai terorisme.
Dalam laman resmi pemerintah Tianshan, tertulis keterangan bahwa para petugas di wilayah selatan Xinjiang telah "menghancurkan dua sarang pembuat bom dan menyita 1,8 ton bahan peladak yang akan digunakan untuk membuat bom.
Dalam beberapa hari terakhir, kelompok di dua tempat tersebut mulai membuat bom dengan tujuan "meledakkannya di tempat keramaian."
Laman tersebut menulis, kelompok itu telah menyaksikan sejumlah video yang mendorong aksi terorisme dan ekstrimisme. Selain itu, pemimpin kelompok juga memerintahkan anggotanya untuk mendapatkan bahan-bahan yang diperlukan dari Urumqi dan tempat-tempat lain di Tiongkok.