REPUBLIKA.CO.ID, KIEV -- Sekitar 30 mayat pasukan pendukung Rusia telah dibawa ke rumah sakit di Ukraina timur, Donetsk. Mereka merupakan korban dari pertempuran hebat di Donetsk yang melibatkan pasukan pemerintahan dengan kelompok separatis.
Dilansir dari Aljazeera, kelompok bersenjata pro Rusia mengatakan truk-truk yang akan mengangkut para korban masih berada di luar rumah sakit. Alexander Lukyanchenko, walikota Donetsk, mengatakan total jumlah korban yang meninggal setidaknya 40 orang, termasuk dua warga sipil.
Sementara itu, juru bicara bandara di Donetsk mengaku tidak tahu siapa yang mengendalikan bandara. "Masih tidak jelas siapa yang mengendalikan bandara," kata Dmitry Kosinov, juru bicara bandara.
Pada Senin kemarin, kelompok bersenjata pro Rusia menguasai bandara internasional di Donetsk. Kemudian, mereka terlibat dalam pertempuran dengan pasukan keamanan Ukraina yang meluncurkan serangan udara.
Pertempuran ini terjadi setelah Petro Poroshenko mengklaim telah memenangkan pemilu presiden. Poroshenko berjanji untuk bernegosiasi mengakhiri kekacuan di Ukraina timur dengan damai. Namun, sebelumnya, Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov, mengatakan untuk menggelar dialog dan menyelesaikan krisis Ukraina, pemerintah Ukraina harus menarik pasukannya dari Ukraina timur.