Selasa 27 May 2014 21:34 WIB

Muslim Tajikistan, Pergulatan di Bekas Wilayah Komunis (1)

Pemuda Muslim Tajikistan belajar agama dan Al Quran di sebuah masjid.
Foto: WeaselZipper
Pemuda Muslim Tajikistan belajar agama dan Al Quran di sebuah masjid.

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Fuji Pratiwi

Tarekat Sufi berperan penting menyebarkan Islam di Tajikistan.

Meski merupakan pecahan Republik Sosialis Uni Soviet (USSR) atau Uni Soviet, Tajikistan memiliki hubungan lebih erat dengan Iran dan Afganistan. Mayoritas warga Tajikistan menggunakan bahasa Farsi, bahasa yang juga digunakan warga Afghanistan dan Iran.

Bahasa Rusia sendiri masih digunakan sebagian kecil masyarakat. Tak hanya bahasa, tapi ketiganya berbagi sejarah karena pernah menjadi bagian Imperium Persia.

Sebagian besar wilayah Tajikistan berada di Pegunung Pamir dengan ketinggian di atas 3.000 meter. Namun, Tajikistan juga memiliki beberapa wilayah dataran rendah, seperti Lembah Ferghana di utara.

Aziz Niyazi dalam makalahnya Islam in Tajikistan: Tradition and Modernity menulis Islam mulai masuk di Tajikistan pada pertengahan abad ke-7 (644 M).

Akhir abad ke- 8, risalah Muhammad SAW ini telah menjadi keyakinan yang berkembang signifikan di wilayah yang terletak antara sungai Amu- Drya dan Syr-Darya.

Islam diakui menjadi agama resmi oleh Imperium Samanid (875-999 M), pemerintahan pertama di Tajikistan, pada adab ke-10 M.

Islam masuk ke golongan pemuda, bersamaan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan ekonomi serta kemunculan para ilmuwan.

Imperium Samanid bersama para Khalifah di Baghdad berhasil menjadikan Bukhara dan Samarkand sebagai pusat kebudayaan Islam.

Masyarakat Tajikistan didominasi Islam Sunni pengikut mahzab Hanafi (sekira 93 persen) dan sisanya penganut Syiah sekte Isma’iliyah yang sebagian besarnya terdapat di wilayah otonomi khusus Gorno-Badakhshan Autonomous Oblast' (GBAO).

Peneliti senior Institute for Oriental Studies of Russian Academy of  Sciences, Ruslan Kurbanov, dalam tulisannya Muslims in Tajikistan, seperti dinukilkan dari laman onislam.net, mengungkapkan penyebaran Islam di Tajikistan  melewati proses panjang dan berliku. 

Kerajaan Samanid sempat menekan Muslim Arab saat melakukan perluasan wilayah kekuasaan ke Samarkand dan Bukhara (wilayah Uzbekistan saat ini). Tarekat Sufi berperan penting dalam penyebaran  Islam di sana kala itu.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement