REPUBLIKA.CO.ID, PBB, NEW YORK -- Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon kembali menyampaikan kesediaan PBB untuk mendukung Serbia dalam upaya pembangunan kembali dan pemulihannya setelah banjir terburuk di negeri itu dan Bosnia-Herzegovina dalam lebih dari satu abad.
Dalam pertemuannya dengan Presiden Serbia Tomislav Nikolic, yang sedang berkunjung, sekretaris jenderal tersebut pada Selasa (27/5) menyampaikan belasungkawanya sehubungan dengan jatuhnya korban jiwa di Serbia akibat banjir baru-baru ini. Ban juga kembali menyampaikan kesediaan PBB untuk mendukung upaya pembangunan kembali dan pemulihan pemerintah, demikian pernyataan yang dikeluarkan oleh juru bicara Ban pada akhir pertemuan tersebut.
Sedikitnya 13 orang kehilangan nyawa mereka akibat banjir, kata beberapa laporan.
"Sekretaris jenderal menyampaikan penghargaannya kepada Presiden Nikolic atas sumbangan penting Serbia bagi misi pemelihara perdamaian PBB, terutama di Lebanon dan Suriah," kata pernyataan itu, sebagaimana dikutip Xinhua --yang dipantau di Jakarta, Rabu pagi.
Ban "menggaris-bawahi pentingnya bagi semua negara di wilayah tersebut untuk melanjutkan jalan menuju penyatuan Eropa," katanya. "Sekretaris jenderal mengatakan ia percaya Pemerintah Serbia akan melanjutkan keterlibatan konstruktufnya dalam dialog yang diperantarai Uni Eropa dengan Kosovo."
Serbia dengan tegas menolak untuk mengakui proklamasi kemerdekaan sepihak Kosovo pdaa 2008, meskipun negara utama Eropa dan Amerika Serikat telah bertukar diplomat dengan Kosovo.
Kosovo saat ini diawasi oleh pasukan pemelihara perdamaian PBB dan Uni Eropa. Di Kosovo, orang Albania merupakan 90 persen penduduk negeri tersebut.