Rabu 28 May 2014 22:43 WIB

Jin Nasibain Menerima Kebenaran Islam (2)

Jin diciptakan Allah dari api.
Foto: Liv.ac.uk
Jin diciptakan Allah dari api.

Oleh: Syahruddin El-Fikri

Syekh Abdul Mun'im Ibrahim dalam bukunya Ma Qabla Khalqi Adam dan telah diterjemahkan dengan judul Adakah Makhluk Sebelum Adam? Menyingkap Misteri Awal Kehidupan menyebutkan, jin termasuk di antara makhluk Allah yang telah diciptakan dengan kewajiban menjalankan syariat-Nya.

Dalam Alquran ditegaskan, ''Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi (beribadah) kepada-Ku.'' (QS Adz-Dzaariyat [51]: 56).

Allah menciptakan jin dari api yang menyala (marij), dan ia adalah ujung api yang berkobar. Marij adalah kobaran api yang bercampur dengan api hitam (sangat panas, as-samuum). Lihat al-Hijr [15]: 27, ar-Rahman [55]: 15.

Dalam Syaamil Alquran disebutkan, keislaman para jin ini dan diabadikannya kisah mereka itu dalam Alquran (QS 46: 29-32, dan QS 72: 1-2), adalah sebagai bentuk penghinaan dan celaan terhadap kaum Quraisy dan bangsa Arab yang terlalu lambat dalam mengimani risalah Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW.

Ayat ini juga menunjukkan kepada umat manusia, bahwa jin yang diciptakan Allah dari api pun bias menerima kebenaran Alquran dan Islam. Sementara, manusia yang diciptakan Allah dari tanah dan diberi kelebihan berupa akal, ternyata belum sepenuhnya menerima Islam. Seharusnya, mereka berkaca dari keterangan ayat ini.

Dalam Asbab an-Nuzul disebutkan, sebab-sebab diturunkannya surah al-Ahqaaf ayat 29-32. Diriwayatkan dari Ibnu Abi Syaibah dari Ibnu Mas'ud.

Ketika Rasulullah SAW sedang membaca ayat-ayat Alquran, ada beberapa jin (sejumlah riwayat menyebutkan jumlahnya sembilan dan sebagian lain menyebutkan tujuh), yang turut mendengarkan bacaan Alquran dari Rasulullah SAW.

Kemudian, salah satu dari jin itu mengingatkan teman-temannya, ''Diamlah, perhatikan bacaannya.'' Sesudah itu mereka kembali kepada kaumnya untuk mengingatkan mereka pada jalan yang benar.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement