REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA—Kaum Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) menilai munculnya secara beruntun kasus kekerasan terhadap anak merupakan masalah bangsa.
Hal tersebut disampaikan oleh ketua umum Pengurus Pusat Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa dalam sambutannya dalam pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) dan Musyawarah Nasional (Mukernas) Muslimat NU, Rabu (28/5) di Asrama Haji, Pondok Gede, Jakarta Timur.
Selain maraknya kekerasan terhadap anak, lanjut Khofifah, kehamilan perempuan di luar nikah juga menjadi keprihatinan bagi Muslimat NU. Bukan hanya kekerasan terhadap anak dan kehamilan di luar nikah, korupsi menurut Khofifah menyandera produktifitas bangsa.
“Muslimat NU siap membantu mencari solusi,” ujar Khofifah, Rabu (28/5).
Menjelang pemilihan Presiden, Khofifah berpesan kepada para Muslimat NU dan Undangan untuk saling menghormati. Agar bangunan harmoni antar umat beragama bisa terjaga.
Selain itu, Khofifah juga menitipkan ahlu sunnah wal jamaah kepada siapapun yang terpilih sebagai presiden pada 9 Juli nanti. Ia juga menuturkan, presiden terpilih nanti harus menjaga persaudaraan seluruh elemen bangsa.
Khofifah berharap dalam proses berbangsa dan bernegara dapat tercapai. Agar Indonesia menjadi bangsa yang bermartabat. Selain itu, Muslimat NU selalu siap untuk bergandengan tangan dengan pemerintah untuk mencari solusi bagi permasalahan bangsa.