Kamis 29 May 2014 14:49 WIB

Aliansi Mahasiswa Tolak Pelanggar HAM Masuk Kampus

Rep: Heri Purwata/ Red: Erik Purnama Putra
Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Perserikatan Mahasiswa Jakarta Sejahtera (Primajasa) melakukan aksi menggunkan topeng Gubernur DKI Joko Widodo dan dan mantan Kepala Dinas Perhubungan DKI Udar Pristono di depan Kantor Kejaksaan Agung RI, Jakarta Sel
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Perserikatan Mahasiswa Jakarta Sejahtera (Primajasa) melakukan aksi menggunkan topeng Gubernur DKI Joko Widodo dan dan mantan Kepala Dinas Perhubungan DKI Udar Pristono di depan Kantor Kejaksaan Agung RI, Jakarta Sel

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Belasan mahasiswa anggota Aliansi mahasiswa UIN Sunan Kalijaga (Suka) Yogyakarta, Kamis (29/5), menggelar unjukrasa di depan pintu Convention Hall Kampus UIN Suka Yogyakarta. Mereka menolak pelanggar HAM dan politikus masuk kampus.

Dalam kesempatan tersebut sedang digelar Diskusi Publik "Layakah Mereka Memimpin Negeri Ini?" yang membahas pemikiran Prabowo Subianto. Diskusi menampilkan pembicara Wakil Ketua Umum Gerindra Fadli Zon, Chrisbiantoro (Kontras), Ghufron (Imparsial), dan Al Khatath (FUI). 

Dalam orasinya, Martha, salah satu peserta demo mengatakan Kampus UIN Suka Yogyakarta dari dulu hingga kini mendeklarasikan dengan 'kampus putih, kampus rakyat, dan kampus perlawanan'. "Kini telah dicederai dengan kedatangan seorang pelanggar HAM Berat tahun 1998 ke UIN Suka," kata Martha.

Karena itu, Aliansi Mahasiswa UIN Suka menolak dan sekaligus menggugat dengan beberapa tuntutan. "Tolak kampanye di kampus, pelanggar HAM dilarang masuk kampus, UIN Suka adalah kampus rakyat bukan kampus para pejabat, kampus perlawanan harga mati, pelanggar HAM berat tidak bisa ditoleransi kesalahannya dan tidak pantas untuk dijadikan presiden," katanya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement