REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLAH -- Presiden Palestina, Mahmoud Abbas, pada Kamis menunjuk seorang perdana menteri untuk mengepalai pemerintahan kesatuan.
Abbas mengirimkan surat penugasan kepada Rami Hamdallah yang saat ini menjabat sebagai perdana menteri pemerintahan yang berpusat di Tepi Barat.
"Pemerintah siap namun masih ada satu masalah, yaitu bahwa Fatah dan Hamas menolak Riyad al-Malki sebagai menteri luar negeri, sesuatu yang ditekankan Abbas," kata seorang pejabat di Ramallah kepada AFP.
Malki adalah diplomat veteran yang telah menjabat sebagai menteri luar negeri sejak 2007. Namun, seorang sumber yang dekat dengan Hamas mengatakan gerakan Islamis menginginkan posisi tersebut dijabat oleh Ziad Abu Amr, yaitu salah satu dari dua wakil perdana menteri yang saat ini bertugas di bawah Hamdallah.
Pejabat Palestina itu kemudian mengatakan Hamdallah telah menerima undangan untuk mengunjungi Washington.
"Hari ini, pemerintah Amerika Serikat mengirimkan undangan kepada perdana menteri (Hamdallah) untuk datang ke Washington dan bertemu dengan para pejabat Gedung Putih dan Kongres," katanya. "(Undangan) ini merupakan pengakuan oleh pemerintah AS terhadap pemerintahan konsensus."