Jumat 30 May 2014 13:21 WIB

Ahok Minta Jokowi Bekerja 1 Hari Lagi Sebelum Cuti

Rep: c63/ Red: Bilal Ramadhan
Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)
Foto: Yasin Habibi/Republika
Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Jelang cutinya Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo yang jatuh pada 1 Juni, Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki 'Ahok' Tjahaja Purnama (Ahok) meminta tambahan satu hari lagi kepada Jokowi untuk menuntaskan urusan administrasi surat-surat. Hal itu dikatakan Ahok, karena tanggal 1 Juni jatuh pada hari libur, sehingga menurutnya mulai non aktifnya Jokowi berseger di hari kerja.

"Dia (Pak Jokowi) satu hari masih berhak tanda tangan. Makanya saya bilang ke Pak Gubernur, Senin bantu tanda tangan dulu surat semua," ujar Ahok kepada wartawan di Balai Kota, Jumat (30/5).

Hal itu menurut Ahok, agar saat Jokowi non aktif, surat yang ditujukan kepada Gubernur lebih dulu diselesaikan untuk meringankan tugasnya saat menjadi Pelaksana Tugas (PLT) Gubernur. Lebih lanjut Ahok mengatakan, sebenarnya dirinya mulai efektif sebagai PLT Gubernur setelah mendapat surat dari presiden, kendati surat dari Menteri Dalam Negeri (Mendagri) telah turun sebelumnya.

"Besok belum langsung jadi PLT Gubernur, efektifnya itu kan belum tau (tunggu) surat dari presiden," kata Mantan Bupati Belitung Timur tersebut.

Ia juga mengatakan tak ada program yang diprioritaskan saat dirinya menjadi PLT Gubernur, karena menurutnya semua program sebelumnya sudah menuntut untuk segera dikerjakan. "Sama aja orang udah full, ngebut kayak kemaren aja enggak ada yg beda," ujar Ahok.

Hanya saja untuk agenda blusukan selama sebagai PLT Gubernur, akan berbeda dengan tipe blusukan gubernur selama ini. Mengingat tugasnya sebagai PLT harus dikerjakan sendiri, Ahok menyiasati blusukan dikerjakan bukan pada hari kerja.

"Kita blusukan nggak bisa, udah full begitu. Lihat lapangan lihat saja waktu hari libur Sabtu Minggu atau tengah malem," ujar Ahok.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement