REPUBLIKA.CO.ID, BANGKOK -- Pemimpin kudeta Thailand Jenderal Prayuth Chan-ocha mengeluarkan petunjuk bagi pejabat mengenai alur menuju pemilihan umum.
Wakil Juru Bicara Angkatan Bersenjata Thailand, Sirichan Ngathong, mengatakan bahwa pedoman tiga langkah itu diajukan Prayuth dalam konferensi video dengan kepala berbagai bagian, yang dibentuk Dewan Nasional untuk Ketentraman dan Ketertiban (NCPO).
"Pedoman itu termasuk memulihkan secara cepat pemerintahan administrasi yang normal bagi negara; menciptakan kondisi yang menguntungkan, termasuk pembentukan sebuah dewan legislatif dan dewan reformasi; dan bekerja menuju penyelenggaraan pemilu berdasarkan demokrasi penuh," tulis The Bangkok Post, Sabtu (31/5).
NCPO belum mempertimbangkan pengangkatan perdana menteri baru dan satu kabinet. Pihaknya, pada awalnya akan berkonsentrasi pada pemulihan perdamaian dan ketertiban di negara itu, dan untuk memecahkan masalah rakyat langsung, serta pembentukan pusat rekonsiliasi.
Mengenai RUU anggaran baru, pemimpin kudeta menekankan bahwa itu harus didasarkan pada kesetaraan dan urgensi dalam merespon kebutuhan rakyat, tanpa menyebabkan beban utang atau melanggar disiplin keuangan dan moneter.
Kepentingan mayoritas harus dipentingkan, katanya tegas.