Jumat 30 May 2014 20:36 WIB

Anas Disebut Sering Manjakan Kader Demokrat Agar Memilihnya

Rep: Gilang Akbar Prambadi/ Red: Djibril Muhammad
 Terdakwa kasus dugaan korupsi proyek Hambalang Anas Urbaningrum (kanan) menjalani sidang perdana di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Jumat (30/5). (Republika/ Wihdan)
Terdakwa kasus dugaan korupsi proyek Hambalang Anas Urbaningrum (kanan) menjalani sidang perdana di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Jumat (30/5). (Republika/ Wihdan)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jaksa Penuntut Umum (JPU) pada KPK mendakwa Anas Urbaningrum menerima gratifikasi dengan total Rp 116,5 miliar plus 5,2 juta Dollar AS sejak menjabat sebagai Anggota DPR RI 2009.

Sebagian uang tersebut, dikatakan JPU, digunakan Anas untuk memanjakan seluruh kader Partai Demokrat (PD) yang ia rangkul agar memilihnya sebagai Ketua Umum (Ketum) partai 2010 silam.

Dijelaskan Jaksa Yudi, Anas menghamburkan uang miliaran rupiah demi melaksanakan konsolidasi antar anggota PD jelang kongres pemilihan Ketum.

"Ada biaya untuk konsolidasi di Apartemen Senayan City Jakarta yang dihadiri 430 DPC (Dewan Perwakilan Cabang). Per DPC dapat Rp 10 juta. Rp 25 juta juga disediakan untuk tiap koordinator yang hadir, plus dana untuk entertainment sebesar Rp 20 juta. Total Rp 7 miliar untuk membiayai kegiatan ini," kata Jaksa Yudi di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta Jumat (30/5).

Dilanjutkannya, pada Maret 2010 Anas mengumpulkan 446 DPC di Ballroom Sultan Hotel dengan menghabiskan biaya Rp 380,574 juta. Rinciannya, paket meeting dinner sebanyak 300 pack seharga Rp 60 juta. Sewa kamar 28-29 Maret Rp 360 juta, biaya makan di sebuah restoran di Main Tower dua hari 28-29 Maret Rp 19,58 juta.

Pada pertemuan ini, Anas dikatakan JPU kembali memanjakan masing-masing DPC dengan uang saku Rp 10 juta. Masing-masing koordinator juga diberikan uang operasional Rp 24 juta, dan lagi-lagi ada uang entertainment alias dipakai untuk hiburan sebesar Rp 20 juta.

Total, Anas menghamburkan uang sebesar Rp 11 miliar yang dia serahkan uangnya kepada Evita Ompita Soraya, Rahmada dan Endo dalam acara ini.

"Ini termasuk untuk 138 DPC yang lebih memilih mendukung Anas meskipun sebelumnya mereka ikut di pendeklarasian Andi Mallarangeng yang juga mencalonkan diri sebagai Ketum PD," tambah Jaksa Yudi.

Aksi bagi-bagi duit Anas belum berhenti. Sebelum kongres, pada Maret-April Anas rajin melakukan kunjungan ke seluruh Kantor DPC di Indonesia. Setiap kali berkunjung, DPC diberi uang saku Rp 20 juta, koordinator wilayah kebagian Rp 50 juta, dan seperti biasa uang hiburan disisipkan Anas ke tiap koordinator masing-masing Rp 20 juta. Total, Anas menghabiskan Rp 15 miliar untuk berkeliling DPC mengajak kader PD memilihnya sebagai Ketum partai.

Tak cukup sampai di sana, dalam acara deklarasinya sebagai calon ketum PD, Anas menghamburkan uang sebesar Rp 976 juta ditambah biaya organizer OPAPACI dari PT Sarana Bangun Cipta sebesar Rp 601 juta. Di sini, 460 DPC berkumpul dan Anas memberi masing Rp 20 juta kepada mereka.

Selain DPC, 37 koordinator yang hadir pun diberi masing-masing Rp 50 juta, juga tak ketinggalan, uang untuk entertainement sebesar Rp 25 juta.

"Juga untuk biaya live disiarkan di Metro TV dengan biaya Rp 2 miliar, serta TVOne dan RCTI Rp 4,5 miliar. Total, Anas menghabiskan Rp 20 miliar," kata Jaksa Yudi.

Ditambahkannya, Anas mengeluarkan biaya Rp 2,01 miliar untuk membayar EO OPACACI dalam pendeklarasian itu.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement