REPUBLIKA.CO.ID, BAMAKO -- Dua pekerja bantuan Mali tewas ketika kendaraan mereka melaju di atas ranjau darat di Mali baratlaut yang bergolak. Demikian kata para pejabat kepada AFP pada Jumat.
"Dua pekerja kemanusiaan Mali, yang berada di dalam kendaraan UNHCR, tewas ketika kendaraan mereka meledak Kamis karena ranjau darat di baratlaut Mali," kata seorang pejabat dari Kantor Gubernuran Timbuktu kepada AFP.
Ledakan itu terjadi di dekat Goundam yang terletak sekitar 100 kilometer (62 mil) dari Timbuktu.
"Saya melihat dua mayat terlempar berkeping-keping," kata perwira polisi setempat, Nouhoum Diabate, dengan menambahkan bahwa dua pekerja bantuan adalah karyawan dari Dewan Pengungsi Norwegia.
Menurut sumber keamanan regional, kelompok-kelompok gerilyawan baru-baru ini mulai menempatkan ranjau-ranjau darat di Mali utara untuk menyakiti pasukan oposisi.
Mali terperosok ke dalam krisis pada Januari 2012 saat kelompok separatis Tuareg MNLA meluncurkan serangan terbaru dalam serangkaian pemberontakan di utara, yang tentara pertahankan dengan persenjataan serba kurang.
Satu kudeta di Bamako menyebabkan kekacauan. Gerilyawan yang terkait dengan Al Qaida, mendukung Tuareg untuk menguasai gurun utara Mali.
Satu operasi militer yang dipimpin Prancis diluncurkan pada Januari 2013 untuk mengusir para pegaris keras, namun serangan sporadis terus berlangsung dan permintaan Tuareg untuk otonomi belum diselesaikan.