Sabtu 31 May 2014 18:49 WIB

Jepang: Kapal Cina Masuki Perairan Sengketa

 Kapal pengawas laut Cina Haijian (tengah) berlayar di dekat kapal-kapal Penjaga Pantai Jepang (kanan dan kiri) dan sebuah kapal nelayan Jepang (kedua kiri) di perairan dekat Pulau Uotsuri di Laut Cina Selatan.
Foto: Reuters/Kyodo
Kapal pengawas laut Cina Haijian (tengah) berlayar di dekat kapal-kapal Penjaga Pantai Jepang (kanan dan kiri) dan sebuah kapal nelayan Jepang (kedua kiri) di perairan dekat Pulau Uotsuri di Laut Cina Selatan.

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Dua kapal penjaga pantai Cina berlayar ke perairan yang disengketakan di lepas pantai kepulauan yang dikelola Jepang di Laut Cina Timur pada Sabtu. Demikian kata para pejabat saat Amerika Serikat memperingatkan Beijing untuk lebih meningkatkan ketegasan teritorial.

Para penjaga pantai Jepang mengatakan kapal-kapal itu memasuki batas 12 mil laut wilayah perairan di sekitar salah satu kepulauan Senkaku, yang Cina juga klaim dan mereka sebut Diaoyu, pada sekitar pukul 10.00 waktu setempat.

Kapal-kapal dan pesawat Cina telah secara teratur mendekati kepulauan Laut Cina Timur itu --yang dianggap sebagai pelabuhan sumber daya alam-- sejak Tokyo menasionalisasi beberapa pulau pada September 2012, yang menimbulkan serentetan insiden terbaru dalam sengketa teritorial yang telah berlangsung lama.

Serangan Sabtu adalah yang pertama dari kapal resmi Cina ke perairan sengketa sejak 2 Mei dan ke-12 tahun ini.

Cina juga terkunci dalam perselisihan teritorial, di Laut Cina Selatan, yang Beijing klaim hampir seluruhnya.

Ada insiden serudukan kapal-kapal Vietnam dan Cina baru-baru ini. Sementara pada tahun 2012, Filipina kehilangan kendali untuk memancing di lokasi yang kaya ikan setelah ketegangan dengan negara itu.

Brunei, Malaysia, Filipina dan Vietnam mengklaim sebagian dari wilayah laut. Manila dan Hanoi yang paling vokal dalam menentang klaim Cina. Taiwan juga penggugat dalam sengketa teritorial ini.

 

 

sumber : Antara/AFP
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement