Sabtu 31 May 2014 22:35 WIB

Kemenag Benahi Penyelenggaraan Haji untuk Kembalikan Kepercayaan Publik

Rep: Andi Mohammad Ikhbal/ Red: Didi Purwadi
Abdul Djamil (tengah)
Foto: Republika/Adhi Wicaksono
Abdul Djamil (tengah)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Agama (Kemenag) segera melakukan pembenahan mekanisme penyelenggaraan haji. Hal tersebut dilakukan untuk mengembalikan kepercayaan publik terhadap pemerintah terkait pelaksanaan ibadah tersebut.

Dirjen PHU Kemenag, Abdul Djamil, mengatakan, pascamundurnya Anggito Abimanyu sebagai dirjen PHU, Kemenag dan Presiden segera mencari solusi. Ia yang dulunya menjabat sebagai dirjen binmas, langsung ditunjuk menempati posisi yang kosong itu.

"Perlu segera dilakukan (pembenahan) agar persoalan haji segera ditangani, sekaligus mengambalikan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah," kata Abdul Djamil, saat dihubungi Republika Online, Sabtu (31/5).

Menurut dia, apa yang sudah dilakukan pejabat terdahulu itu tidak bisa semuanya dianggap negatif. Mereka punya kontribusi dalam melakukan perbaikan dalam proses penyelenggaraan haji. Kalaupun ada yang kurang, ini menjadi tugasnya untuk menyempurnakan.

Abdul Djamil menambahkan pihaknya memang baru satu hari ini menempati posisi tersebut. Hal yang telah dilakukan sejauh ini adalah melakukan konsolidasi serta kordinasi dengan sejumlah staf terkait. Masih perlu penyesuaian, bagaimana strategi persiapan haji ke depan.

"Misalkan, masalah pemondokan jamaah, itu adalah elemen yang harus diperbaiki. Kalau secara umum, strategi jangka pendeknya adalah mantapkan persiapan haji," ujar dia.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement