REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Perwakilan Komisi Pemilihan Pusat Rusia (CEC) akan dikirim sebagai pengamat untuk pemilihan presiden Suriah yang akan diselenggarakan 3 Juni.
"Anggota CEC, Anton Lopatin, dan Wakil Kepala Departemen Hubungan Luar Negeri dari staf CEF, Igor Yevlanov, akan memantau pemilihan presiden atas undangan Suriah,'' sebut laporan Itar Tass mengutip layanan pers CEC.
Ketua Majelis Rakyat Suriah, Mohammad Jihad al-Laham, pada 5 Mei mengirimkan surat terpisah kepada ketua parlemen dan anggota parlemen dari sejumlah negara sahabat untuk mengundang mereka mengirimkan anggota parlemen dan para ahli pemilu untuk memantau pemilihan presiden mendatang di Suriah.
Undangan telah dikirim ke Rusia, Cina, India, Brasil, Afrika Selatan, Venezuela, Kuba, Nikaragua, Bolivia, Ekuador dan Armenia.
Sementara Penasihat Ketua Parlemen Iran untuk Urusan Internasional, Hossein Sheikholeslam, berpendapat pemilihan presiden Suriah merupakan langkah maju untuk pembentukan perdamaian dan stabilitas di kawasan itu,
Berbicara dengan IRNA, dia mencatat bahwa pemilu Suriah dapat menetralisir plot musuh untuk memprovokasi kekerasan sektarian di wilayah tersebut dan membantu menghilangkan terorisme serta ekstremisme.