REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Seorang calon tenaga kerja wanita asal Sumbawa Timur, Nusa Teggara Timur, Ani Utangjua (44), mengaku kabur dari lokasi penampungan di Kota Bekasi, Jawa Barat, akibat sakit. "Saya tidak tahu alamat dan di mana lokasi penampungan saya selama ini. Saya ini masih baru datang ke Jakarta ini," katanya saat membuat laporan di Mapolresta Bekasi Kota, Sabtu Malam.
Dia hanya mengingat, tempat penampungan itu berlokasi di sebuah daerah bernama Mutiara Timur di Kota Bekasi.
"Saya sudah tinggal di penampungan selama lebih kurang sebulan. Saya kabur karena tidak betah dan sakit," ujarnya.
Ani mengaku tidak diperbolehkan berkomunikasi dengan pihak keluarga oleh petugas penampungan TKW di lokasi itu.
Ani mengaku terpaksa membatalkan kepergiannya menjadi TKW ke luar negeri karena kondisi kesehatannya terus memburuk.
"Saya sudah jelaskan, kalau saya sudah tidak bisa bekerja, karena sakit," katanya.
Meski telah meminta izin pulang, kata dia, namun hal itu tidak diperbolehkan oleh pihak penampungan. Ani juga menginginkan pihak keluarga di kampung mengetahui kondisi kesehatannya sekarang. "Tapi untuk nelpon keluarga tidak dikasih. Padahal saya ingin meminta uang kepada anak saya untuk ongkos pulang," katanya.
Karena sudah tak sabar, Ani pun memberanikan diri untuk merencanakan usaha kabur. Ani menyiapkan tas yang berisi baju dua lembar yang diselipkan digerbang tempat penampungan dekat tempat sampah. "Saya berpura-pura keluar untuk buang sampah dan akhirnya kabur dari sana dan minta sama tukang ojek diantar ke kantor polisi terdekat," kata ibu yang sudah memiliki tiga orang anak ini.
Sementara saat ditanya soal kehidupan di penampungan, kata dia, kehidupan di dalam hanya sebatas bekerja untuk makan normal tiga kali sehari. "Tapi kami dilarang untuk komunikasi dan keluar tanpa izin," katanya.
Kasubag Humas Polresta Bekasi Kota AKP Siswo mengaku tengah memproses kasus itu dan akan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk memulangkan Ani ke kampungnya. "Kami akan serahkan Ani kepada pihak Dinas Sosial Kota Bekasi agar nantinya akan diantarkan ke kampung halamannya di NTT," katanya.