REPUBLIKA.CO.ID, UNGGARAN -- Warga Desa Kalirejo, Unggaran Timur, Semarang menyanggupi untuk berembug dengan pemerintah ihwal tergusurnya lapangan sepakbola dalam pembangunan proyek jalan Tol Semarang-Unggaran. Upaya rembug itu dilakukan untuk menghindari hal tak diinginkan semisal ancaman blokir jalan tol.
Ketua Lembaga Ketahanan Masyarakat Kelurahan (LKMK) Desa Kalirejo, Unggaran Timur, Semarang, Bambang Muntaha mengaku, masih banyak warga yang tak puas dan saat ini masih memendam amarah. Kondisi itu terjadi menyusul tergusurnya lapangan sepak bola akibat pembangunan jalan tol.
Kepada pihak P2T Kabupaten Semarang dan TPT Jawa Tengah, juga akan didorong untuk segera merealisasikan pembangunan lapangan desa ini. “Prinsipnya, kami akan memohon agar pembangunan lapangan yang tergusur jalan tol ini segera direalisasikan,” tegas Bambang Muntaha, Ahad (1/6).
Terpisah, Ketua P2T Kabupaten Semarang, Budi Kristiono mengakui masih ada beberapa fasum yang belum beres akibat proyek jalan tol yang sudah hampir tiga tahun dioperasionalkan ini.
Salah satu permasalahannya adalah penghitungan tim appraisal. Saat ini proses penghitungan dari tim appraisal terkait dengan lapangan sepakbola ini masih berlangsung.
Kalau sudah selesai akan segera direalisasikan. “Kami harap masyarakat bersabar karena saat ini masih proses penghitungan tim appraisal berapa anggaran untuk pembangunan lapangan ini,” jelasnya.