Ahad 01 Jun 2014 17:55 WIB

Tur Obama di Eropa untuk Melawan Rusia

Rep: Lida Puspaningtyas / Red: Muhammad Hafil
Barack Obama
Foto: ap
Barack Obama

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden AS, Barack Obama bertolak ke beberapa kota pada minggu ini untuk memastikan dukungan atas Ukraina dalam melawan Rusia. Obama pergi ke Warsawa, Brussels, Paris dan Normandi.

Perjalanan Obama ini menyusul pidatonya di Akademi Militer AS minggu lalu terkait komitmen Amerika dalam kepemimpinan berdasarkan diplomasi, aksi multilateral dan tekanan ekonomi. Obama bertemu dengan para pemimpin Eropa Timur di Polandia pada Rabu untuk menguatkan kritik atas Moskow.

''Kemampuan kita untuk membentuk opini global akan mengisolasi Rusia. Dengan kepemimpinan Amerika, dunia akan segera mengutuk aksi Rusia,'' kata Obama dikutip Reuters. Di Warsawa, Obama bertemu dengan pemimpin dari 10 negara Eropa Tengah dan Timur.

Obama telah lama mendesak pemimpin Eropa Timur untuk lebih memaksa dalam bergerak. Kunjungan Obama ke Polandia dinilai sedikit sentimental karena dilakukan pada perayaan Hari Kemerdekaan, Rabu lalu.

Setelah mengunjungi Polandia, Obama bertolak ke Brussels bertemu pemimpin G7. Presiden Prancis, Francois Hollande mengatakan semua rekan anggota setuju untuk bergerak bersama meredakan krisis. Ia juga mengatakan G7 setuju untuk tidak menjatuhkan sanksi pada saat-saat ini.

''Tujuannya adalah mengembalikan dialog antara pihak yang mengalami krisis,'' kata dia. Obama kemudian menuju Prancis pada Jumat untuk ikut merayakan 70 tahun peringatan Perang Dunia II, D-Day.

Presiden Rusia, Vladimir Putin dijadwalkan menghadiri upacara tersebut untuk bertemu Hollande pada Kamis. Obama juga dijadwalkan makan malam dengan Hollande pada hari itu. Namun, Gedung Putih mengumumkan pertemuan tersebut bukan pertemuan resmi.

sumber : reuters
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement