REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Kepolisian Prancis telah menangkap seorang pria yang diduga menjadi pelaku penembakan MUseum Yahudi di Brussels pekan lalu. Hal ini diumukan oleh Kepolisian Prancis, Ahad (1/6).
Mehdi Nemmouche, seorang warga negara Prancis diduga kuat melakukan penembakan di Museum Yahudi, yang mana hal ini dikhawatirkan dapat memicu kekerasan anti-semit di Eropa.
Saat ditangkap, pihak kepolisian mendapati senjata serbu Kalashnikov dan beberapa jenis senjata lain ada pada Nemmouche.
Media Prancis melaporkan, Nemmouche diduga telah tinggal di Suriah tahun lalu. Ia diduga mempunyai hubungan dengan kelompok oposisi di Suriah yang selama tiga tahun telah melakukan pemberontakan pada Pemerintahan Bashar al-Assad.
Presiden Prancis Francois Hollande mengatakan, tindakan tegas akan dilakukan pada tersangka serangan Museum Yahudi.
Selain itu, ia juga menegaskan akan melakukan apa pun untuk menghentikan kejahatan serangan. "Kami bertekad untuk dapat menghentikan pemuda radikal yang membuat serangan meresahkan," ujar Hollande, Ahad (1/6).
Hollande juga menambahkan, saat ini Prancis telah melakukan pemantauan pada serangkaian kegiatan yang diduga berkaitan dengan terorisme. Hal ini dilakukan untuk memastikan kejahatan terorisme tidak dapat dilakukan oleh sekelompok orang radikal di negaranya.