REPUBLIKA.CO.ID, CANBERRA -- Sains atau ilmu pengetahuan alam mungkin bukan menjadi mata pelajaran favorit saat Anda bersekolah dulu. Ilmu kimia atau fisika, Anda pasti memiliki pengalaman tersendiri saat mencoba memecahkan soal-soal yang dianggap rumit. Atau justru Anda menikmatinya?
Di Australia, kita bisa lebih mengenal sains dengan cara mengasyikan dengan berkunjung ke pusat sains Questacon di Canberra.
Canberra, bukan saja dikenal sebagai pusat pemerintahan dan tempat di mana para politisi berkumpul. Ibu kota ini pun dikenal sebagai salah satu pusat pendidikan di Australia. Sejumlah museum dan pusat pengetahuan ada disini, salah satunya ada Questacon, yang berada di pusat Kota Canberra.
Questacon, yang juga dikenal dengan nama Pusat Sains dan Teknologi Nasional dibangun pada tahun 1988 dengan memakan biaya mencapai lebih dari 220 miliar rupiah. Hampir setengah dari dana tersebut dibiayai oleh Jepang.
Keberadaan pusat sains ini adalah untuk memberikan pemahaman yang lebih soal sains dan teknologi kepada khalayak publik.
Tak hanya itu, keberadaan pusat sains ini pun untuk meningkatkan kepedulian soal bagaimana sains bisa diterapkan dalam hidup kita sehari-hari.
![](http://www.radioaustralia.net.au/sites/default/files/imagecache/ra_article_feature/images/2014/06/2/Free Fall.jpg)
"Menurut saya, kadang kala apa yang diajarkan di sekolah tidaklah cukup. Guru-guru memerlukan bantuan, karenanya pusat sains dan teknologi menjadi penting," kata Kohlagen kepada reporter ABC, Erwin Renaldi.
"Lewat pameran kami, baik disini ataupun yang bisa diakses secara online, kami menyediakan aktivitas agar para siswa bisa secara langsung mendapatkan pengalaman soal sains."
Questacon berbagi pengetahuan soal sains terapan lewat YouTube (video: Questacon)
Hingga saat ini diperkirakan sudah lebih dari 9 juta orang berkunjung ke Questacon, termasuk para turis mancanegara.
Bulan November 2013, Questacon merayakan ulang tahunnya yang ke-25. Questacon mengaku selama hampir seperempat abad itu, mereka sudah memberikan inspirasi kepada jutaan orang dalam waktu 100 juta untuk memotivasi dan mendorong melahirkan ilmuwan-ilmuwan baru di Australia.
![](http://www.radioaustralia.net.au/sites/default/files/imagecache/ra_article_feature/images/2014/06/2/optimusic.jpg)
Menurut catatan Asosiasi Pusat Sains dan Teknologi (ASTC), yang menjadi lembaga pusat sains tertinggi di dunia, saat ini ada sekitar 2.500 pusat sains dan teknologi di dunia. Jumlah pengunjungnya mencapai 310 juta orang setiap tahunnya.