REPUBLIKA.CO.ID, RANTAUPARAPAT -- Pasar pakaian bekas "monza" di sekitaran kota Rantauprapat, Kabupaten Labuhan Batu semakin menggeliat, kendati hanya berjualan malam hari, keberadaan pedagang kian bertambah.
Saat ini, puluhan pedagang pakaian bekas yang sebagian berasal dari luar daerah dan pindahan dari Pasar Gelugur Rantauprapat jika menjelang malam mulai memadati ruas jalan Diponegoro dan Ahmad Dahlan, lapor Antara dari Rantauprapat, Senin.
Dagangan jenis pakaian, baju, bra, celana hingga sepatu itu semakin diminati warga. Menurut pedagang, mereka rata-rata memperoleh keuntungan dari hasil jualnya mencapai Rp150.000. "Itu hitungan bersihnya," ungkap seorang pedagang M boru Situngkir.
Guna memenuhi penerangan, biasanya mereka memakai jasa pemilik ruko guna menyalurkan arus listrik ke lokasi jualan yang biasanya hingga pukul 24.00 WIB.
"Tapi ada juga yang membawa genset sendiri, kalau listrik kita bayar bulanan," tambah Mariadi pedagang monza lainnya.
Untuk memenuhi tidak terganggunya fasilitas umum seperti jalan, pedagang secara kesadaran memajangkan dagangannya di pinggir bahkan ke lokasi trotoar. "Kita juga tidak mau jalanan macet, makanya kita pakai yang di pinggir," tambah mereka yang telah hampir setahun berjualan di sana.
Sementara beberapa orang pembeli mengaku pakaian asal luar negeri yang dibeli tidak kalah bagus jika membelinya di toko-toko yang ada, bahkan harga jual pedagang diakui masih terbilang murah.
"Celana ini tadi saya beli hanya Rp20.000, kalau melihat bahannya, ya murahlah. Kalau di toko tadi mungkin sudah Rp150.000, kan untung kita. Lagi pula tidak kalah cantik sama yang baru," aku Nurhayati.
Keberadaan pedagang monza di dua ruas jalan itu membawa keuntungan pemilik ruko di antaranya mengurangi tindak kriminal. "Kalau ramai pastinya kurang aksi kejahatan, ada juga untungnya," sebut Awi seorang pemilik ruko.