Senin 02 Jun 2014 21:02 WIB

Harga Karet Anjlok Petani Sumsel Unjuk Rasa

Rep: maspril aries/ Red: Muhammad Hafil
Petani sedang menyadap karet
Foto: Anis Efizudin/Antara
Petani sedang menyadap karet

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG --- Harga karet yang tak kunjung membaik dan terus anjlok membuat petani karet di Sumatera Selatan (Sumsel), Senin (2/6) berunjuk rasa mendatangi kantor Gubernur Sumsel di jalan Kapten A Rivai, Palembang. Puluhan petani karet yang bergabung dalam Serikat Petani Sriwijaya (SPS) berunjuk rasa menuntut pemerintah melakukan intervensi dengan dengan mengembalikan harga karet yang kini anjlok mencapai harga terendah Rp5.000/ kg.

“Kita datang ke sini mendesak agar pemerintah melakukan intervensi pasar agar harga karet kembali normal. Pemerintah tidak boleh diam atas anjloknya harga karet alam,” kata Anwar Sadat Sekretaris Jendral SPS.

Menurut Sadat, walau penurunan harga karet lokal terpengaruh atas pasar dunia bukan berarti pemerintah berdiam diri. “Pemerintah harus turun tangan dengan melakukan intervensi karena ini berdampak pada sosial ekonomi masyarakat khususnya para petani karet,” ujarnya.

Menurut beberapa petani yang datang dari berbagai daerah sentra karet di Sumsel seperti dari Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) dan Kabupaten Muara EnimMenurut seorang petani dari OKI kecenderungan penurunan harga karet mentah sudah mulai terjadi sejak enam bulan lalu. Harga karet yang sebelumnya mencapai Rp22.000/ kilogram terus turun dan anjlok sampai harga Rp5.000/ kilogram.