REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR - Jumlah penduduk di Bali sudah melampaui daya tampungnya. Menurut Gubernur Bali, Made Mangku Pastika, wilayah Bali sangat kecil, dengan carrying capacity hanya 1,5 juta orang, namun sekarang menanggung lebih dari 5 juta manusia.
"Penduduk kita lebih dari 4 juta orang, dan sekitar satu juta orang adalah wisatawan yang datang berkunjung atau menetap di Bali," kata Pastika.
Dalam seminar tentang pariwisata Bali di Program Kajian Budaya Universitas Udayana, Denpasar, Senin (2/6), Gubernur mengatakan, jumlah penduduk yang melampuai daya tampung, juga menimbulkan sejumlah permasalahan. Sebagaimana halnya penduduk lokal, wisatawan juga memiliki kebutuhan yang bervariasi, baik kebutuhan pokok makan maupun kebutuhan lain yang lebih tinggi.
Bali sebut Pastika, juga menghadapi sejumlah permasalahan lain, seperti banyaknya alih fungsi lahan. Padahal dalam pelestarian areal persawahan, ada unsur pelestarian budaya.
Namun kenyataannya, alih fungsi lahan terus terjadi dan sulit dibendung. "Pemilik lahan merasakan, hasil yang didapat dari mengolah pertanian tidak sepadan dengan kebutuhan yang harus dipenuhi, sehingga mereka tidak bisa menolak ketika terjadi penawaran terhadap lahan miliknya," kata Pastika.
Gubernur menyebutkan, angka pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi di Bali, juga berdampak pada kemacetan di jalan raya. Karena dengan kemampuan ekonomi yang dimiliki, menyebabkan banyak orang yang mampu membeli kendaraan, sementara di sisi lain pembangunan jalan-jalan baru maupun pelebaran jalan akan sangat sulit dilakukan.
"Ada rencana beberapa tahun ke depan untuk menerapkan zero growth pertumbuhan mobil di Bali, namun masih sulit diterapkan," kata Gubernur.