REPUBLIKA.CO.ID, SAMARINDA - Dua pekerja rumah toko (ruko) tiga lantai di Jalan Ahmad Yani Kota Samarinda, Kalimantan Timur, yang ambruk pada Selasa pagi dilaporkan telah meninggal dunia. Keduanya menghembuskan nafas terakhir setelah sempat dievakuasi ke rumah sakit.
"Tadi sore, dua pekerja berhasil ditemukan dan langsung dievakuasi ke Rumah Sakit RSUD AW Syahranie Samarinda. Namun, keduanya akhirnya meninggal dunia akibat menderita luka yang cukup parah," kata Kepala Seksi Pos Badan SAR Nasional (Basarnas) Balikpapan Mujiono, ditemui di lokasi ruko ambruk, Selasa (3/6) malam.
Mujiono mengatakan kedua pekerja bangunan ruko yang meninggal tersebut adalah Kasiran dan Kadori. Hingga saat ini, kata dia, dari 14 pekerja yang dinyatakan hilang dan diduga tertimbun di retuntuhan ruko, sudah empat orang yang berhasil ditemukan. Dua diantaranya dipastikan meninggal dunia dan dua lainnya menderita luka-luka dan hingga kini masih dirawat di rumah sakit.
"Dari 14 orang yang dinyatakan terjebak di reruntuhan ruko itu, empat berhasil dievakuasi, dua diantaranya meninggal dunia dan dua menderita luka-luka. Kedua korban terluka yakni Paiman dan Suyaji saat ini masih menjalani perawatan intensif di RSUD AW Syahranie Samarinda," kata Mujiono.
Ke-10 pekerja yang diduga tertimbun runtuhan bangunan ruko yakni, Toni, Surani, Deron Pamudi, Abdul Makrub, Toyo, Rudi Surianto, Jono, Sugianto, Jarwo serta Jarno.
Ruko di kompleks perumahan Cendrawasih Permai itu ambruk pada Selasa pagi sekitar pukul 06.00 WITA. Saat itu, terdapat 84 pekerja yang berada di dalam ruko berlantai tiga tersebut, 64 orang berhasil selamat sementara lima orang menderita luka-luka.