REPUBLIKA.CO.ID,MADRID — Putra Mahkota Kerjaaan Spanyol, Pangeran Felipe, berkemungkinan besar bakal mengambil tampuk kepemimpinan di negeri itu setelah tanggal 18 Juni nanti. Hal ini disampaikan Ketua Parlemen Spanyol, Jesus Posada, menyusul pengumuman Raja Juan Carlos yang menyatakan akan turun tahta dalam waktu dekat.
Senin (2/6) kemarin, Juan Carlos mengatakan akan menyerahkan tahta kerajaan kepada anaknya, Felipe. Langkah ini bertujuan untuk mengembalikan dukungan publik kepada penguasa monarki di negeri matador itu.
Rakyat Spanyol saat ini dikatakan mulai kehilangan kepercayaan kepada Istana lantaran kesulitan ekonomi yang melilit mereka. Di samping itu, ketidakpuasan masyarakat terhadap elite politik di negara itu juga semakin berkembang belakangan ini.
Spanyol belum memiliki perangkat aturan yang baku terkait pelepasan kekuasaan dan pergantian raja. Karenanya, masalah ini sedang dirumuskan melalui proses legislasi di parlemen. “Mari kita tunggu seperti apa nantinya.
Tapi saya yakin bahwa segala sesuatu yang menyangkut aturan ini sudah harus rampung pada 18 Juni, sehingga pengumuman resminya dapat disampaikan sebelum paripurna (parlemen dan senat ),” kata Posada seperti dikutip World Bulletin, Selasa (3/6).
Juan Carlos yang kini berusia 76 tahun telah menghabiskan hampir 40 tahun di atas tahta Kerajaan Spanyol. Dia termasuk tokoh yang berperan penting dalam kelancaran proses transisi Spanyol menuju demokrasi pada era 1970-an, menyusul meredupnya kediktatoran Francisco Franco.
Sebuah skandal korupsi di kalangan keluarga Istana beberapa waktu lalu telah mengikis dukungan publik untuk Juan Carlos. Kendati demikian, jajak pendapat menunjukkan dukungan yang lebih besar kepada Pangeran Felipe (46 tahun) yang sampai saat ini belum pernah dibelit oleh tuduhan korupsi.