REPUBLIKA.CO.ID, JOHANNESBURG -- Pemecatan pelatih Gordon Igesund pada Senin (2/6) lalu memberikan pil pahit pada dirinya. Igesund mengekspresikan rasa kecewa terhadap penolakan Federasi Sepak Bola Afrika Selatan (SAFA) untuk memperbarui kontraknya.

"Tentu saja saya sangat kecewa dengan keputusan SAFA yang diambil kemarin, yang tidak mau memperpanjang kontrak saya setelah Agustus," kata pria berusia 57 tahun ini usai dipecat, Selasa (3/6).

"Saya yakin saya telah menangani tim nasional dengan jauh lebih baik daripada ketika saya direkrut," kata Igesund pada konferensi pers.

Setelah menjadi tuan rumah dan menjuarai Piala Afrika 1996, Afrika Selatan mengalami kemerosotan dan hanya menduduki peringkat ke-14 di Afrika pada bulan lalu. Bafana-Bafana (Anak-anak Muda) hanya memenangi satu dari empat pertandingan ketika Afsel menjadi tuan rumah Piala Afrika 2013, dan gagal lolos ke Piala Dunia mendatang setelah kalah dari Ethiopia.

Namun Igesund menyoroti kesuksesannya dengan tim itu. "Pada pertandingan-pertandingan resmi, kami bermain sebanyak 14 kali, menang tujuh kali, imbang lima kali, dan hanya kalah dua kali," ucapnya.

"Kemenangan atas juara dunia saat ini Spanyol akan menjadi malam yang tidak akan pernah saya dan Afrika Selatan lupakan," kata Igesund mengacu pada kemenangan 1-0 di Soweto pada tahun lalu.

Meski demikian, Igesund mengekspresikan dukungannya terhadap sang pelatih baru. "Siapapun dia, saya mendoakan yang terbaik dengan penunjukannya dan akan selalu tersedia untuk membantu Bafana-Bafana semampu saya."

Ikuti Whatsapp Channel Republika