Rabu 04 Jun 2014 09:50 WIB

Kapolri: Kalau Polisi Berpolitik, Lebih Baik Mundur dan Jadi Capres

Rep: Wahyu Syahputra/ Red: Bilal Ramadhan
Kapolri Jenderal Polisi Sutarman meninjau pengamanan proses rekapitulasi suara nasional di Gedung KPU, Jakarta Pusat, Jumat (9/5).
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Kapolri Jenderal Polisi Sutarman meninjau pengamanan proses rekapitulasi suara nasional di Gedung KPU, Jakarta Pusat, Jumat (9/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Polri sudah menegaskan kepada seluruh anggotanya agar tidak memihak dalam Pilpres 2014. Kapolri Jenderal Sutarman menegaskan jajarannya untuk netral.

''Kalau masih nekat ya mengundurkan diri, supaya dia menjadi capres dan cawapres saja,'' kata dia, Rabu (4/6).

Sutarman sudah memerintahkan melalui garis komando agar anggota Polri taat pada aturan yang berlaku. Ia melanjutkan, Polri hanya melakukan pengamanan, agar pemilu berjalan dengan lancar tanpa ada gangguan.

''Jadi tidak ada salah satu perorangan atas nama institusi mendukung salah satu pasangan calon. Semuanya harus netral,'' kata dia.

Sutarman mengatakan, anggota polisi aktif yang ikut dalam politik akan langsung dipanggil kesatuannya. Mereka akan diperingatkan untuk mengubah sikapnya dalam Pilpres dan dijelaskan mengenai ketentuan sikap seorang anggota polisi yang diharuskan netral.

''Kalau masih tidak mau kita proses disiplin dan etikanya,'' kata dia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement