REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Cina memperketat keamanan di sekitar Lapangan Tiananmen, Beijing, Rabu (4/6). Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi peringatan ke-25 tragedi Tiananmen yang terjadi 4 Juni 1989.
Kantor berita Reuters melaporkan puluhan polisi antihuru-hara dan mobil patroli polisi terlihat diparkir di sekitar lapangan tersebut. Hal yang sama juga terlihat di perempatan Eternal Peace yang berjarak beberapa blok. Selain pengerahan personel keamanan, aktivitas warga tetap berjalan seperti biasa.
Organisasi hak asasi manusia Amnesty International mengatakan 48 orang ditahan, menjadi tahanan rumah, diinterogasi polisi atau hilang menjelang peringatan tersebut. Internet di wilayah itu juga mengalami gangguan. Salah satunya layanan surat elektronik Google, Gmail, tidak bisa diakses.
Polisi telah memperingatkan wartawan asing agar tidak mengunjungi tempat-tempat sensitif dan mencegah mereka mewawancarai warga mengenai topik tentang Tiananmen.
Protes ribuan pelajar menuntut pemerintahan yang demokratis pecah pada 4 Juni 1989. Protes tersebut akhirnya diakhiri dengan tindakan keras militer.
Pemerintah Cina tidak pernah mengeluarkan data lengkap dan resmi jumlah korban. Pemerintah berpendapat protes yang dipimpin mahasiswa bertujuan menggulingkan Partai Komunis yang berkuasa dan membuat kekacauan.