Rabu 04 Jun 2014 15:00 WIB

Pertemuan G7 Tanpa Rusia

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Bilal Ramadhan
Pertemuan negara-negara G7 di Prancis untuk membahas krisis ekonomi di Eropa dan penyelamatan ekonomi global.
Foto: AP
Pertemuan negara-negara G7 di Prancis untuk membahas krisis ekonomi di Eropa dan penyelamatan ekonomi global.

REPUBLIKA.CO.ID, BRUSSELS– Negara anggota G7 lakukan pertemuan untuk pertama kalinya dalam 17 tahun terakhir pada Rabu (4/6). Pertemuan negara-negara industri terkuat di dunia ini dilakukan tanpa Rusia. Presiden Vladimir Putin tidak diajak sebagai ‘hukuman’ atas tindakannya memicu krisis Ukraina.

Pertemuan ini adalah pertama kalinya Putin tidak hadir sejak Rusia bergabung dengan G7 pada 1997. Namun Putin dijadwalkan bertemu dengan kanselir Jerman Angela Merkel, Perdana Menteri Inggris David Cameron dan Presiden Prancis, Francois Hollande pada minggu ini dalam perayaan 70 tahun D-Day.

Keputusan tidak mengikutsertakan Rusia dalam pertemuan diambil oleh anggota G7 lain, Amerika Serikat, Jerman, Prancis, Inggris, Kanada, Jepang dan Italia. Keputusan tersebut diambil setelah Moskow menganeksasi Crimea dari Ukraina, yang dianggap membuat kondisi negara tersebut tidak stabil.

Sejak saat itu Uni Eropa dan AS memberikan sanksi berupa pembatasan perjalanan dan pembekuan aset pada beberapa pejabat senior Rusia. Namun, hubungan perekonomian dan perdagangan yang kuat dengan Rusia membuat Eropa memungkinkan Putin kembali dalam G8.

Pertemuan yang berlangsung di Brussels ini akan membahas kebijakan luar negeri, kondisi ekonomi, perdagangan dan keamanan energi. Topik energi menjadi isu terpenting dan sensitif di Eropa dalam beberapa bulan terakhir.

Moskow merupakan pemasok sepertiga dari kebutuhan gas dan minyak Eropa. Pejabat yang bertanggungjawab untuk mengkoordinasi pertemuan tidak menutup kemungkinan Moskow menunjukan itikad baiknya dalam meredakan krisis.

‘’Kami tidak mengesampingkan kemungkinan para kepala negara G7 akan membahas masa depan G7 atau G8,’’ kata seorang pejabat Eropa yang tak disebutkan namanya pada Reuters. Menurutnya, Rusia lah yang menjauhi G7 melalui aksi-aksinya di Ukraina.

Pertemuan yang berlangsung dua hari, Rabu dan Kamis ini akan dimulai dengan makan malam dengan bahasan kebijakan luar negeri. Termasuk sikap terhadap Rusia dan pertimbangan memberi bantuan pada Ukraina, Suriah, Afganistan, Mali, Republik Afrika Tengah dan Korea Utara.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement