REPUBLIKA.CO.ID, TANAH ABANG -- Kepolisian dari Polsek Tanah Abang kembali menggelar operasi simpatik pada Rabu (4/6). Ada 17 kendaraan yang ditilang dalam operasi tersebut.
Kapolsek Tanah Abang, AKB Suyudi Ario Seto mengatakan, pelanggaran masih didominasi oleh kendaraan roda dua.
"Mulai dari melawan arus, tidak punya SIM, tidak bawa STNK, tidak pakai helm, dominasinya itu pelanggarannya," jelas Suyudi kepada Republika, Rabu (4/6).
Ia mengatakan, masih banyak pengendara yang melawan arus di sekitar ruas jalan Jati Baru, K.H. Mas Masyur, dan di kawasan pasar Tanah Abang. Menurutnya, kurangnya kedisiplinan masyarakat menjadi alasan pengendara yang melawan arus.
"Memangkas jalan di sana, padahal jalan sudah dbuat sedemikian rupa agar tertib. Oleh sebagian masyarakat dipikir tidak efisien, dia potong, dia melawan arus," katanya.
Meski pengendara yang melawan arus sedikit dan belum menimbulkan korban jiwa, Suyudi mengatakan perbuatan itu sangat berbahaya. Ia mengatakan, masyarakat harus tertib demi keselamatan mereka sendiri. Kepolisian pun telah menjalankan langkah-langkah pencegahan.
"Kami menghimbau masyarakat untuk lebih tertib dalam berlalu lintas, melalui spanduk, kemudian ada teguran-teguran dengan dihentikan petugas di lapangan. Juga melalui tim humas dalam kesempatan formal dengan masyarakat, kemudian melalui media sosial Polsek," jelasnya.
Operasi Simpatik Jaya sudah dimulai sejak 19 Mei dan akan dilaksanakan intensif setiap hari hingga 31 Mei 2014.