Rabu 04 Jun 2014 18:18 WIB

Muslim Belgia Tangani Islamfobia dengan Dialog

Sudut kota Belgia.
Foto: Onislam.net
Sudut kota Belgia.

REPUBLIKA.CO.ID, BRUSSELS -- Islamofobia dan sentimen anti-semitmasih menjadi tantangan yang harus dihadapi Muslim Belgia. Itu sebabnya, dalam berbagai kesempatan Muslim Belgia mendorong terus terciptanya dialog antara umat Islam dan masyarakat Belgia.

Sebelumnya, ketegangan antara umat Islam dan masyarakat Belgia kembali terjadi. Ini didorong insiden penembakan di Museum Yahudi yang menewaskan tiga orang. Selepas kejadian itu, Organisasi Eksekutif Muslim Belgia (EMB) mengecam insiden itu.

"Tidak ada alsan atau pikiran apapun soal kejahatan itu," kata Presiden MEB, Noureddine Smaili, seperti dilansir Kuwait News Agency, Rabu (4/6).

Dari video yang terekam di sekitar lokasi diketahui seorang pria berperawakan atletis dengan mengenakan topi tengah berjalan menuju Museum Yahudi di Kawasan Sablon. Dengan cepat, ia melakukan tembakan sehingga menewaskan tiga orang, yang diketahui berasal dari Tel Aviv, Israel.

Secara terpisah, Kepolisian Prancis mengumumkan penangkapan tersangka bernama Mehdi Nemmouche, di Marseille.  Penangkapan itu dilakukan ketika yang bersangkutan baru tiba dari Brussel via bus.

Terkait itu, Muslim Belgia menyarankan agar adanya dialog guna menyelesaikan masalah ini. Muslim Belgia mempersilahkan aparat penegak hukum untuk memprosesnya sesuai dengan aturan yang berlaku. "Apa yang terjadi saat ini mengingatkan kita pentingnya dialog," kata Smaili.

Ia mengungkap umat Islam selalu mendukung segala bentuk upaya guna menanggulangi masalah rasisme, islamfobia dan anti-semit.  "Ini merupakan sikap komunitas Muslim di Belgia," kata dia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement