REPUBLIKA.CO.ID,DENPASAR - Musibah kapal penyeberangan di selat Bali, terjadi lagi. Kali ini yang menjadi korbannya adalah kapal landing craft tank (LCT) atau kapal barang SMS Swakarya, yang kandas pada Selasa (3/6) malam, sekitar 22.3 wita.
Kapal yang melayani penyeberangan di Selat Bali, itu kandas 6 jam setelah terseret arus deras, kemudian kandas di perairan dangkal Tanjung Goa, Perapat Agung, dekat Pelabuhan Gilimanuk. Karena kapal hanya mengangkut kendaraan dan barang, atau tanpa penumpang, maka tidak dilakukan evakuasi.
Ketika dihubungi melalui handphone-nya, Kepala Operasional PT ASDP Pelabuhan Gilimanuk, Wahyudi Susiyanto tidak berhasil dihubungi. Namun petugas jaga di kantor ASDP Pelabuhan Gilimanuk, membenarkan kejadian itu.
"Karena kapal tidak mengangkut penumpang orang, terkecuali sopir-sopir kendaraan barang, maka kami hanya mengirimi mereka makanan ke lokasi kandas," katanya.
SMS Swakarya berlayar dari Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi menuju Pelabuhan Gilimanuk, Kabupaten Jembrana, Bali.
Kapal yang memuat 13 truk itu, saat mendekati Pelabuhan Gilimnauk tidak mampu melawan arus yang sangat deras. Sudah biasa, setiap kali air laut surut, arus di selat itu sangat deras.