REPUBLIKA.CO.ID, MANILA -- Pemerintah Filipina meningkatkan seruan kepada warganya di Libya untuk memanfaatkan repatriasi sukarela ketika pihaknya membentuk tim untuk dikirimkan pekan ini ke negara yang bermasalah itu guna membantu personil kedutaan Tripoli. Demikian kata Departemen Luar Negeri pada Selasa.
Mengingat situasi keamanan yang semakin bergejolak di Libya, departemen menyarankan semua warga negara Filipina di Libya untuk segera meninggalkan negara itu.
Libya saat ini di bawah Krisis Siaga Level 3 yang melibatkan larangan penyebaran total bagi warga Filipina yang kembali dan kontrak baru pekerja luar negeri negara itu ke Libya, serta repatriasi sukarela bagi warga negara Filipina.
Departemen Luar Negeri Filipina juga akan mengirim tim empat orang ke Libya dalam pekan ini untuk menambah Tim Tanggap Cepat dan personil kedutaan yang ditempatkan di Tripoli.
Tim tambahan bersama-sama dengan Tim Tanggap Cepat dan perwakilan Kedutaan di Tripoli akan bertugas memberikan kabar terbaru secara reguler ke kantor Deplu serta berkoordinasi dengan masyarakat Filipina, para pengusaha, dan pejabat Libya selain memfasilitasi upaya repatriasi.
Ada sekitar 13.000 warga Filipina yang tinggal dan bekerja di Libya. Mayoritas dari mereka adalah pekerja terampil dan semi-terampil yang terlibat dalam industri minyak, medis, konstruksi, dan layanan.