REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Puluhan siswa sekolah menengah pertama (SMP) Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta ditantang untuk mengolah bahan bekas menjadi barang bermanfaat dalam lomba daur ulang yang diadakan Badan Lingkungan Hidup setempat.
"Kegiatan ini diikuti sebanyak 23 sekolah, yang masing-masing mengirimkan dua siswa untuk berkreasi membuat suatu barang bermanfaat dari sampah," kata Kepala Bidang Pengembangan Kapasitas dan Pentaatan Hukum BLH Bantul, sekaligus panitia lomba daur ulang sampah, Bambang Triyanto, Kamis (5/6).
Menurut dia, lomba daur ulang sampah tingkat siswa SMP se-Bantul ini digelar dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup se-Dunia yang jatuh pada 5 Juni, adapun puncak acara peringatan di Bantul diadakan bersih lingkungan di Desa Wisata Kebon Agung Bantul pada 18 Juni 2014.
Ia mengatakan, dipilihnya lomba daur ulang sampah dalam peringatan Hari Lingkungan Hidup karena pihaknya ingin memberikan kesadaran dan menanamkan kebaikan kepada anak-anak khususnya siswa SMP, supaya mereka semakin sadar terhadap lingkungan.
"Mimpinya seperti itu, kesadaran ramah terhadap lingkungan semakin baik, sehingga harapan saya ketika mereka dewasa dapat terus sadar akan lingkungan dengan rohnya harus daur ulang sampah, makanya ini perlu ditanamkan sejak dini," katanya.
Apalagi kata dia berbagai barang baru bermafaat yang diolah dari sampah atau bahan-bahan yang sudah tidak terpakai akan mempunyai nilai ekonomis beberapa kali lipat dibanding ketika masih menjadi sampah, bahkan mungkin mengotori lingkungan.
"Yang mereka bawa sebelumnya hanya bahan yang tidak terpakai dan tidak memiliki nilai ekonomis, namun setelah diolah tentu nilainya bisa naik tiga kali lipat, selain bermanfaat juga mencegah adanya sampah," katanya.
Ia mengatakan, barang bermanfaat yang diolah dari sampah ini akan dinilai tim juri, yang mana siswa dengan kreativitas terbaik akan mendapatkan penghargaan dari pemerintah, bahkan diusulkan mendapat peralatan yang berkaitan dengan pengelolaan sampah.
Sementara itu, Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Bantul Edy Susanto mengatakan, lomba daur ulang sampah untuk peringatan Hari Lingkungan Hidup se-Dunia ini yang pertama di Bantul dan akan terus digelar setiap tahun sebagai bagian dari upaya mendorong pengelolaan sampah mandiri.
"Tahun depan rencananya lomba daur ulang sampah lingkupnya diperluas, tidak hanya bagi sekolah, apalagi saat ini di Bantul sudah ada sebanyak 81 kelompok jejaring pengelolaan sampah mandiri, perlu didorong perkembangannya," katanya.