REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Kasus human immuno virus (HIV) acquired immuno deficiency syndrome (AIDS) di Kabupaten Indramayu, tinggi. Dibutuhkan peran serta rohaniawan untuk mencegah semakin bertambahnya jumlah penderita penyakit mematikan itu.
"(Kasus HIV AIDS di Kabupaten Indramayu) tinggi, setiap tahun kasusnya menunjukkan tren peningkatan,’’ ujar Kasi Penanggulangan Penyakit Menular Langsung (P2ML) Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, Idham Latif, kepada RoL, Kamis (5/6).
Idham menyebutkan, kasus HIV/AIDS sejak 1993 – April 2014, mencapai 1.403 kasus. Dari jumlah itu, terdiri dari HIV 529 kasus dan AIDS 874 kasus. Dengan jumlah tersebut, maka kasus HIV AIDS di Kabupaten Indramayu menempati urutan kelima dari 26 kabupaten/kota di Jabar.
Sepanjang 2013 lalu, terang Idham, jumlah kasus HIV/AIDS mencapai 316 kasus. Sedangkan sepanjang Januari hingga April 2014, sebanyak 131 kasus. Diprediksi, kasus HIV AIDS hingga akhir 2014 nanti akan terus bertambah.
Idham menambahkan, kasus HIV AIDS itu tersebar di berbagai daerah di Kabupaten Indramayu. Namun, jumlah kasus tertinggi terletak di Kecamatan Bongas yang mencapai 163 kasus, Kecamatan Gabuswetan 139 kasus dan Kecamatan Anjatan 138 kasus
‘’70 persen penyebab tingginya kasus HIV AIDS di Kabupaten Indramayu adalah perilaku seksual menyimpang,’’ terang Idham.
Idham mengatakan, kasus HIV AIDS tak hanya diderita oleh pekerja seks komersil, yang memang berkecimpung dalam dunia prostitusi. Saat ini, terjadi pula trend peningkatan kasus yang dialami oleh para ibu rumah tangga, yang sebenarnya tidak melakukan perilaku seksual menyimpang.
"Para ibu rumah tangga itu tertular oleh suaminya yang ‘jajan di luar’,’’ tutur Idham.