Kamis 05 Jun 2014 16:50 WIB

Lukman Hakim: Terjadi Demoralisasi Karyawan Kemenag

Wakil Ketua MPR, Lukman Hakim Saifudin (kanan)
Foto: Antara
Wakil Ketua MPR, Lukman Hakim Saifudin (kanan)

REPUBLIKA.CO.ID,BATAM--Calon Menteri Agama Lukman Hakim Saefuddin menyatakan telah terjadi demoralisasi yang dialami sebagian pegawai yang bekerja di Kementerian Agama, terkait dengan terkuaknya kasus penyalahgunaan dana haji.

"Bapak Presiden mengatakan jabatan ini tidak mudah untuk diemban. Ada sesuatu di

Kemenag yang menyebabkan demoralisasi bagi sebagian pegawai Kemenag," kata Lukman Hakim setelah bertemu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Batam, Kamis.

Untuk itu, menurut Lukman, Presiden juga berpesan untuk mengembalikan kembali moril pegawai Kemenag agar berbagai program terkait Kemenag seperti ibadah haji dapat fokus dan berjalan dengan baik.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono selaku pejabat sementara Menteri Agama menggantikan Suryadharma Ali tidak menginginkan terjadinya demoralisasi di Kementerian Agama.

"Jangan sampai terjadi demoralisasi di Kementerian Agama. Ini tugas utama," kata Agung Laksono kepada wartawan di sela-sela kunjungan kerja Presiden di Batam, Kamis.

Menurut Agung, pihaknya bakal mencegah terjadinya demoralisasi agar berbagai pihak baik dari tingkat eselon satu hingga ke bawah dapat terus semangat mengabdi bekerja.

Menko Kesra juga mengingatkan terdapat sejumlah kesukaran dalam mengelola hal-hal terkait Kementerian Agama seperti pengelolaan ibadah haji.

"Persiapan haji cukup repot antara lain karena menyangkut bernegosiasi dengan pihak asing," ujarnya.

Ia mengungkapkan kemungkinan dalam 1-2 hari mendatang sudah akan diumumkan Menteri Agama yang baru.

Agung mengemukakan agar Menteri Agama yang baru dapat melakukan penataan struktur yang baik dan kooperatif mendukung penyidikan yang dilakukan aparat penegak hukum.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement