Kamis 05 Jun 2014 18:46 WIB

Minyak Mentahnya Dicuri, Ini Reaksi Pertamina

Salah satu kapal tanker milik PT Pertamina.
Foto: Republika/Musiron
Salah satu kapal tanker milik PT Pertamina.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pertamina (Persero) membantah sebagian minyak yang tercuri dari kapal tanker MT Jelita Bangsa di perairan Riau Kepulauan merupakan miliknya. Wakil Presiden Komunikasi Pertamina Ali Mundakir di Jakarta, Kamis (5/6) mengatakan, minyak yang diambil dari MT Jelita Bangsa adalah limbah sisa pencucian kompartemen kapal.

"Berdasarkan pengakuan perwira senior MT Jelita Bangsa, minyak yang dipindahkan adalah limbah sisa pencucian kompartemen kapal yang memang masih mengandung sisa minyak. Jadi, bukan kargo minyak mentah milik Pertamina eks Chevron," katanya dalam siaran pers.

Menurut dia, minyak mentah yang dibeli perusahaan dengan menggunakan kapal sewa MT Jelita Bangsa saat ini dalam kondisi aman. Penyelewengan diduga terjadi pada minyak limbah (on board quantity) yang merupakan minyak sisa pencucian tangki kapal yang bercampur air dan tersimpan dalam slop tank. Namun demikian, ia mengatakan, pihaknya masih akan menunggu hasil verifikasi resmi surveyor independen yang ditunjuk Ditjen Bea Cukai Kementerian Keuangan untuk memastikan kualitas dan kuantitas kargo minyak mentah Pertamina di kapal tersebut.

Ali juga menegaskan, Pertamina sama sekali tidak mengalami kerugian dari peristiwa tersebut. Kontrak antara Pertamina dan pemilik kapal telah memagari secara tegas kewajiban pemilik kapal untuk memastikan kargo Pertamina aman baik secara kualitas maupun kuantitas hingga sampai tujuan pengiriman, sehingga risiko apapun menjadi tanggung jawab pemilik kapal.

Pertamina, lanjutnya, telah mengirimkan surat peringatan kepada pemilik kapal dan setelah hasil penyelidikan selesai akan ditentukan sanksi yang tegas termasuk kemungkinan pemutusan kontrak. "Kapal dilengkapi vessel tracking yang pada waktu kejadian dimatikan dengan sengaja beberapa saat sebelum kapal ditangkap aparat. Fakta ini tentunya akan membantu pemeriksaan lebih lanjut," ungkapnya.

Ali juga menambahkan, pihaknya mengapresiasi Bea Cukai yang menggagalkan pencurian minyak mentah Pertamina tersebut. MT Jelita Bangsa mengangkut kargo minyak mentah Pertamina sebanyak 402.955 barel jenis Duri Cruder eks PT Chevron Pacific Indonesia dan berangkat dari pelabuhan Dumai pada tanggal 2 Juni 2014 sekitar pukul 09.00 WIB untuk tujuan pengiriman Kilang Balongan, Jawa Barat.

Kapal ditangkap aparat Bea Cukai di perairan sebelah utara Pulau Karimun Kecil, Riau Kepulauan pada 3 Juni 2014 dini hari. Pada saat ditangkap, kapal diketahui telah memindahkan secara kapal ke kapal (ship to ship) sebanyak 800 ton ke MT Ocean Maju.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement